Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Targetkan PTM Terbatas 100 Persen Akhir Januari 2022

Kompas.com - 05/01/2022, 08:45 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar sekolah tatap muka dengan kapasitas lebih dari 50 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, saat ini baru 50-75 persen sekolah di wilayah DIY melaksanakan tatap muka. Dimungkinkan, secara bertahap akan 100 persen tatap muka hingga akhir Januari. 

“Sekarang tatap muka kan belum penuh waktunya misalnya, normalnya dari jam 07.00 sampai 14.00 WIB Saat ini kan hanya sampai jam 12.00 WIB ya masuk semua. Kita serahkan kebijakan sekolah (terkait kapasitas) tergantung situasi dan kondisinya,” katanya saat dikonfirmasi.

Baca juga: Wajib PTM Terbatas 2022, Orangtua Tak Punya Opsi Sekolah Online

Aji mengatakan, seluruh siswa diperbolehkan masuk tetapi dengan cara dibagi waktunya dengan beberapa shift agar jarak antar peserta didik dapat dijaga.

“Memasukan semuanya dengan dua shift bisa, shiftnya lain hari juga bisa. Karena sekarang ini masih blended learning,” kata dia.

Agar ada jarak, sekolah bisa menerapkan kapasitas siswa yang masuk antara 50-75 persen. Jika ruangan kelas di sekolah memungkinkan menggelar 100 persen Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan siswa yang masuk seluruhnya, termasuk bisa menjaga jarak maka dipersilakan diselenggarakan.

Sekolah juga harus memenuhi syarat lain salah satunya peserta didik minimal 70 persen sudah mendapatkan vaksinasi.

Guru harus 100 persen mendapat vaksinasi, kecuali bagi yang belum bisa mendapatkan vaksinasi karena alasan tertentu.

Terkait vaksinasi ketiga yang rencananya dimulai pada 12 Januari 2022 mendatang, Pemda DIY mengusulkan agar pemberian booster diprioritaskan bagi tenaga kependidikan (tendik) terlebih dahulu.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Tengah Omicron, IDAI: Tidak Boleh Ada Paksaan

"Kalau kita sekarang belum ada jatah untuk booster. Yang sekarang ini, kita punya kelebihan stok vaksin jadi kita mintakan izin agar bisa digunakan untuk booster tenaga kependidikan (tendik). Kemarin kan relawan dan nakes sudah dapat," tambahnya.

Aji mengungkapkan, alasan Pemda DIY memprioritaskan tendik lebih dulu lantaran wilayah ini akan segera menerapkan sekolah tatap muka secara penuh. Guru yang mengajar dinilai berisiko terpapar Covid-19 sehingga suntikan booster diperlukan agar mereka tak tertular saat mengajar ataupun menulari para peserta didiknya.

Sementara, merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terbaru tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ada beberapa hal yang membuat sekolah dihentikan sementara termasuk kegiatan yang dilarang beroperasi. 

Pemberhentian PTM terbatas sementara

Penghentian sementara PTM terbatas di satuan pendidikan sekurang-kurangnya 14x24 jam apabila terjadi:

1. Klaster penularan Covid 19 di satuan pendidikan tersebut.

2. Angka positivity rate hasil ACF di atas 5 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com