KOMPAS.com - Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menjadi salah satu jalan bagi lulusan SMA sederajat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di PTN.
Selain bisa memilih jurusan tanpa mengikuti tes, biaya kuliah yang relatif lebih rendah dari seleksi mandiri juga menjadi penyemangat siswa untuk bisa masuk dalam jajaran siswa eligible SNMPTN.
Namun, persaingan di seleksi ini cukup ketat. Untuk itu, agar peluang lolos semakin besar, ada banyak hal yang harus dicermati. Melansir dari laman Brain Academy, ini yang harus diperhatikan siswa untuk meningkatkan peluang lolos SNMPTN.
Baca juga: Mengenal Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Kuliah Gratis dan Jadi CPNS
Siswa harus paham bahwa akreditasi mempengaruhi kuota siswa yang berhak mendaftar SNMPTN (eligible). Ketentuan dari Lembaga Penyelenggara Tes Perguruan Tinggi (LTMPT) mengenai kuota siswa eligible adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, kurikulum yang digunakan. SNMPTN hanya bisa diikuti oleh sekolah yang menerapkan kurikulum nasional. Jadi, kalau kamu berasal dari international school yang menggunakan kurikulum Cambridge atau IB, kamu belum diizinkan mendaftar SNMPTN. Tetapi kamu boleh ikut Ujian Tes Berbasis Komputer atau UTBK dan seleksi mandiri PTN lainnya.
Penentuan siswa eligible diambil dari ranking paralel, bukan ranking di kelas. Ranking paralel adalah ranking keseluruhan 1 angkatan IPA, IPS, SMK, atau Bahasa di sekolah kamu.
Misalnya, SMA Pemuda Pemudi memiliki akreditasi A dengan jumlah siswa IPA 150 orang dan IPS 150 orang. Berapa jumlah siswa yang eligible?
Karena akreditasi SMA Pemuda Pemudi A, maka kuota yang diperoleh sebanyak 40 persen untuk siswa IPA dan 40 persen untuk siswa IPS. Artinya, 40 persen dikali 50 siswa IPA, ada 60 orang. Sama halnya dengan jumlah siswa IPS.
Baca juga: Rekomendasi Jurusan Kuliah Sesuai Kepribadian MBTI, Calon Mahasiswa Cek
Pemeringkatan atau penentuan ranking paralel dilakukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan nilai mata pelajaran semester 1 sampai 5 antara lain;
Apabila terdapat siswa yang memiliki persamaan nilai, maka sekolah berhak menambahkan kriteria lain berupa prestasi akademik. Keputusan mengenai siswa eligible diatur oleh sekolah masing-masing.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Daftar SNMPTN
Setelah dinyatakan eligible, rapor dimasukkan ke dalam PDSS. Selanjutnya, penilaian diserahkan kepada LTMPT dan PTN yang bersangkutan secara tertutup. Pasti kamu bertanya-tanya, berapa nilai minimal agar lolos di SNMPTN?
Jawabannya, tidak ada nilai yang mutlak. Kamu hanya perlu meningkatkan prestasi akademik dari kelas 10 sampai 12 semester 1. Tidak harus drastis banget, asalkan naik dan cenderung stabil. Pokoknya, jangan sampai anjlok.
Selanjutnya, perhatikan relevansi antara nilai mapel dengan jurusan yang dipilih. Contoh, kamu mau masuk Akuntansi Unpad, maka nilai Ekonomi yang menjadi penilaian utama dibanding mata pelajaran lainnya. Kalau nilai Ekonomi kamu malah menurun, pihak kampus bisa saja meragukan kemampuanmu di pelajaran tersebut.
Selain rapor, portofolio juga wajib dilampirkan oleh mereka yang memilih jurusan di bidang Seni, Fotografi, Olahraga, serta Film dan Televisi. Portofolio SNMPTN terdiri dari biodata siswa, deskripsi diri, hasil karya, dan surat pernyataan keaslian karya.
Jika tidak melampirkan portofolio, otomatis kamu akan gugur dalam sistem penilaian SNMPTN 2022. Portofolio berfungsi sebagai bukti keterampilan siswa di suatu bidang. Siapkan dari jauh-jauh hari supaya kamu nggak repot saat pendaftaran nanti.