Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Pengalaman, Guru Terbaik untuk Belajar Sukses

Kompas.com - 22/12/2021, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Banyak orang selalu mencari cara menghindari kegagalan. Apa sih yang kamu pikirkan ketika mendengar kata gagal? Bayangan atas pengalaman malu, kecewa, marah dan lain-lainnya langsung terbayang di benak kita. Kali ini kita akan mengenal cara menyikapi kegagalan dengan sikap positif.

Lho, memangnya bisa? Tentu bisa dong! Penasaran bagaimana caranya? Yuk langsung saja kita mulai!

Belajar dari Guru Terbaik

Kita semua pasti pernah mendengar kalimat “Pengalaman adalah guru terbaik”. Nah, pengalaman ini berarti peristiwa baik atau buruk yang kita alami.

Pernahkah kamu mengerjakan tugas di kantor dengan baik sehingga dipuji oleh atasan? Namun saat mengerjakan tugas lain, kita tidak menyelesaikannya dengan baik dan merasa itu adalah kegagalan besar.

Ketika kamu melakukan sebuah kegagalan, anggaplah itu sebuah pembelajaran yang berharga bagi kita. Sikap terbaik dalam menyikapi kegagalan adalah disiplin dalam menganalisis kegagalan yang dilakukan.

Bagaimana sih cara untuk bangkit dari kegagalan yang pernah kita lakukan? Berikut tips yang bisa kamu terapkan dalam hidupmu:

  • Mempersiapkan skenario terburuk yang akan terjadi
  • Bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi
  • Memiliki banyak akal dan ide
  • Fokus pada hal-hal baik dan optimis

Charles Swindoll mengajarkan sebuah rumusan menarik dalam hidup, peristiwa + reaksi = hasil yang diperoleh. Peristiwa adalah sebuah kejadian yang terjadi dalam hidup Sobat Kogi dan tidak dapat kita kendalikan, reaksi adalah respon kita terhadap peristiwa itu, penggabungan keduanya adalah hasil yang akan kita peroleh nantinya.

Baca juga: Intip Pengalaman Mahasiswa UNY Ikut Program Kampus Mengajar di Lampung

Melihat Konflik dari Kacamata Baru

Dalam suatu pekerjaan, tentu terdapat perbedaan cara pandang dan pemikiran antara satu sama anggota di dalamnya. Perbedaan inilah yang akan memicu konflik dan dapat mengganggu perkembangan pekerjaan. Jadi sekarang kita akan membahas bagaimana cara untuk menangani konflik yang terjadi?

Konflik merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi atau kelompok. Tentu banyak dari kita mengaitkannya dengan kesan negatif, perpecahan, permusuhan, dan sebagainya. Namun, tahukah kamu kalau konflik itu sangat diperlukan, lho! Tentunya bukan konflik saling menjatuhkan, namun konflik konstruktif yang saling mengkritik dan menyempurnakan suatu gagasan.

Dalam buku Konflik dan Manajemen Konflik (2010) karya Wirawan, dijelaskan bahwa konflik konstruktif merupakan konflik yang prosesnya mengarah pada pencarian solusi mengenai substansi konflik. Konflik seperti ini cenderung memberi dampak positif. Karena membuka sudut pandang baru dan titik buta yang tidak kita sadari dalam gagasan yang kita miliki.

Yuk kita pelajari bagaimana caranya membangun konflik konstruktif dengan sepuluh aturan membangun konflik konstruktif menurut Victor William Harris:

  1. Hindari penggunaan cara yang destruktif
  2. Senantiasa berlatih melakukan konflik konstruktif
  3. Identifikasi emosi sebelum masuk ke inti masalah
  4. Fokus pada satu masalah dalam satu waktu
  5. Identifikasi akar permasalahan
  6. Berpikir saling menguntungkan
  7. Belajar bersikap jernih dan tenang
  8. Belajar memenangkan lawan bicara dengan kehalusan dan persuasif
  9. Selaras antara apa yang dipikirkan, diucapkan dan dimaknai
  10. Segera sepakati jalan keluar dan resolusi konflik

Baca juga: Lewat BSC, Mahasiswa Bisa Temukan Pengalaman dan Wawasan untuk Bangun Startup

Jangan pernah menilai dari sampulnya saja. Nyatanya, kegagalan dan konflik yang kita alami nyatanya bisa memberi dampak baik bagi kita ke depannya. Dengan adanya konflik dan kegagalan kita dapat belajar mengenal pola kerja baru, orang-orang sekitar kita, bahkan dapat mengenal diri kita sendiri.

Kemampuan yang kita miliki pun akan semakin berkembang dan tidak stagnan akibat selalu berada di zona nyaman kita. Kamu dapat menemukan lebih banyak lagi cara untuk mencapai kesuksesan lewat belajar dengan mengikuti kursus online tentang Cara Jitu Menjadi Pribadi yang Suka Belajar hanya di Kognisi.id!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com