Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya Bagikan Rekomendasi "Screening" Cegah Kanker Serviks

Kompas.com - 21/12/2021, 14:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker serviks atau kanker leher rahim cukup banyak diderita oleh perempuan di Indonesia.

Kanker serviks merupakan salah satu penyakit ganas nomor dua yang terjadi pada organ genital wanita dan sering terjadi pada usia reproduksi mulai 15 hingga 44 tahun.

Dari data yang ada, kasus kanker serviks di dunia menempati peringkat nomor 3 paling umum terjadi pada wanita.

Diperkirakan sebanyak 569.847 kasus baru dan kematian sebanyak 311.365 dengan prosentase 85-90 persen mayoritas terjadi di negara berkembang dengan sumber daya rendah atau terjadi pada orang dengan sosial ekonomi rendah.

Baca juga: Kolaboratif dan Inovatif, Rektor UGM Raih Best University Leaders

Pentingnya screening kanker serviks sejak dini

Salah satu upaya untuk mendeteksi keberadaan kanker serviks adalah dengan cara screening serviks. Selain itu untuk mencegah kanker serviks juga bisa dilakukan dengan cara vaksinasi berfungsi untuk mencegah infeksi HPV. 

A'im Matun Nadhiroh dosen S1 Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menjelaskan, kondisi pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada program screening kanker serviks.

Menurut A'im, sangat penting melakukan deteksi lebih dini. Sebab perkembangan penyakit kanker serviks dari keadaan normal menjadi lesi prakanker atau neoplasia intraepitel serviks (NIS) membutuhkan waktu 5 tahun.

Baca juga: Super Air Jet Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, Buruan Daftar

Dari stadium ringan ke stadium sedang membutuhkan waktu 3 tahun dan dari stadium sedang ke stadium lanjut membutuhkan waktu 7 tahun.

"Keterlambatan pengobatan kanker serviks salah satunya disebabkan oleh terbatasnya akses screening dan pengobatan sehingga penderita datang berobat sudah dalam stadium lanjut dan kondisi kritis," ungkap A'im seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Selasa (21/12/2021).

Dia menegaskan, kanker serviks adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele. Maka dari itu, sangat penting bagi perempuan untuk mendeteksi penyakit ini.

Semakin cepat dideteksi dan diobati, peluang untuk menyembuhkan kanker serviks akan semakin tinggi.

Baca juga: 6 Alasan Memilih Jurusan Akuntansi, Calon Mahasiswa Perlu Tahu

Rekomendasi screening kanker serviks

Selain itu, risiko terjadinya komplikasi berbahaya juga bisa dihindari, screening ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan IVA dan Pap Smear.

A'im menjelaskan, untuk menghindari peningkatan kasus kanker serviks jangka panjang, disarankan semua wanita usia reproduktif tetap melakukan screening dengan berbagai rekomendasi.

Setidaknya di dalam penelitiannya ada beberapa rekomendasi yang disarankan. Simak rekomendasi screening kanker serviks berikut ini:

1. Kurang dari 21 tahun tidak ada rekomendasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com