Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Mahasiswa ITS Buat Kamera Pendeteksi Pelanggar Prokes Covid-19

Kompas.com - 19/12/2021, 16:42 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kini, Covid-19 sudah mulai menunjukkan penurunan kasus aktif. Namun hal ini menyebabkan masyarakat mulai lengah akan protokol kesehatan.

Padahal dengan virus yang terus bermutasi, protokol kesehatan menjadi hal yang krusial dalam pengendalian angka kasus Covid-19. Apalagi, saat ini ada varian terbaru yakni Omicron yang sudah masuk ke Indonesia juga perlu kewaspadaan ketat.

Untuk itu, empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang sistem kamera pengawas untuk menghadapi era kenormalan baru yang dinamai Intelligent Camera System for Health Protocol Detection Covid-19 (INCLUDE C-19).

Empat mahasiswa tersebut adalah Singgih Ardiansyah, Raul Ilma Rajasa, Arum Puspa Arianto, dan Ilham Wahyu Eko. Merasa tergelitik dengan kondisi masyarakat yang mulai lengah dengan protokol kesehatan menjadi awal dari inovasi yang mereka namai INCLUDE C-19.

“Bukan hanya kamera yang menangkap visualisasi, INCLUDE C-19 dihadirkan untuk berpikir secara lebih luas dalam menangani masalah yg sedang terjadi,” ungkap Singgih, dilansir dari laman ITS.

Baca juga: Mahasiswa Brawijaya Buat Body Lotion Daun Kelor Cegah Covid-19

Konteks berpikir lebih luas dari sistem INCLUDE C-19 nampak pada kemampuan kameranya. Menurut Singgih, kamera INCLUDE C-19 dapat mendeteksi orang yang tidak memakai masker dan tidak menerapkan physical distancing.

Tampilan Camera System for Health Protocol Detection Covid-19 (INCLUDE C-19) saat di uji coba. DOK. ITS Tampilan Camera System for Health Protocol Detection Covid-19 (INCLUDE C-19) saat di uji coba.

Dengan bantuan kecerdasan bantuan, informasi pelanggaran protokol kesehatan tersebut akan menghasilkan teguran yang disuarakan melalui speaker yang terhubung dengan kamera.

Setelah mendapat teguran tersebut, pelanggar bisa menyadari kesalahannya dan menjalankan protokol kesehatan kembali.

Sistem pendeteksi pelanggaran protokol ini sangat potensial diterapkan pada lokasi-lokasi yang rentan mengundang keramaian, salah satunya swalayan. Singgih dan tim juga telah menguji kinerja INCLUDE C-19 melalui uji coba pada salah satu swalayan.

Baca juga: Mahasiswa UMM Buat Masker Khusus Tunarungu dari Limbah Sedotan

Fitur menarik lain dari INCLUDE C-19 adalah kameranya yang terintegrasi dengan aplikasi bernama Include Apps. Di dalam aplikasi tersebut, pengguna dapat mengakses berbagai data hasil pendeteksian kamera mulai dari data jumlah pengunjung dan jumlah pelanggaran serta melihat dan mengunduh video deteksi kamera.

“Data jumlah pengunjung dan pelanggaran juga dapat diunduh dalam format excel,” tambah Mahasiswa Teknik Komputer ITS ini.

Gagasan ini muncul ketika Singgih melihat maraknya pandemi di awal tahun. Seiring dengan dirinya yang sedang menggeluti computer vision, Ia pun berangan-angan untuk menerapkan ilmu yang ia dapat agar dapat menjadi solusi di tengah pandemi.

Bersama tiga rekannya, Singgih mampu merealisasikan ide ini dan mampu meraih juara pertama pada ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Award pada bidang teknologi.

Baca juga: Tim UGM Inovasi Makanan Kucing Kaya Gizi, Terbuat dari Larva Lalat

Sebagai anak teknik, Singgih mengaku mengalami kesulitan dalam melakukan pemasaran. Di tahap berikutnya, ia ingin mendapat binaan lebih lanjut untuk pemasaran produk mereka.

"Kami berharap startup kami ini bisa berkembang hingga skala industri, jadi tidak hanya pada lingkup mahasiswa saja,” pungkas Singgih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com