Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Pentingnya Membangun dan Mencapai Kesejahteraan Finansial sejak Dini

Kompas.com - 10/12/2021, 13:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kesejahteraan finansial (financial well-being) adalah rasa aman dan rasa memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini ditunjukkan dengan menikmati hidup sesuai keinginan pribadi tanpa memikirkan keuangan yang terbatas.

Secara sederhana, kesejahteraan finansial berkaitan dengan seberapa baik individu mengelola keuangan mereka. Dari pengeluaran harian, penganggaran, perencanaan pensiun, tabungan, hingga investasi.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam buku Passion, Profit, and Power oleh Marshall Sylver mengungkapkan bahwa lima persen orang di dunia menguasai 95 persen uang yang beredar.

Dengan kata lain, meskipun uang akan beredar secara terus-menerus, tetapi setelah tiga sampai lima tahun, 95 persen uang yang beredar tersebut akan kembali dikuasai oleh lima persen orang di dunia.

Belajar finansial mudah hanya di sini!

Banyak orang ingin mencukupi kebutuhan keluarga mereka, memiliki standar hidup yang layak, dan uang yang disisihkan untuk tabungan dan investasi. Namun, kita tahu bahwa tidak semua orang memiliki cukup uang, karena berbagai alasan.

Mereka mungkin terlilit hutang, terjebak dalam kondisi tertentu, hingga kurangnya pengetahuan dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran.

Melalui kesejahteraan finansial, kamu akan memahami bagaimana menjadi bagian dari lima persen tersebut, menjadi pribadi yang memiliki kebebasan finansial (financially freedom), dan merencanakan keuangan secara sederhana.

Guna mencapai kebebasan finansial, individu harus memiliki pendapatan dari berbagai sumber yang diperoleh di luar pekerjaan rutin, di mana pendapatan ini idealnya lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran hidup.

Lebih jauh, untuk mencapai kebebasan finansial dan mandiri secara finansial, kamu harus dapat mematahkan tiga biaya besar dalam hidup yang harus dilewati.

Baca juga: Rangkul ITS, OJK Ajak Mahasiswa Tingkatkan Literasi Keuangan Digital

1. Biaya menikah

Biaya menikah bukanlah biaya yang kecil, kamu juga perlu memikirkan pengeluaran-pengeluaran setelah menikah. Banyak orang berpikir bahwa setelah menikah biaya yang dikeluarkan hanyalah biaya resepsi pernikahan. Padahal, kamu juga perlu merencanakan keuangan untuk biaya persalinan, dan juga biaya sekolah anak kelak.

2. Biaya memiliki tempat tinggal

Memiliki tempat tinggal atau properti bukanlah sebuah investasi. Secara harfiah investasi adalah segala sesuatu yang memberi keuntungan atau imbas hasil, sedangkan memiliki tempat tinggal tentu mengeluarkan biaya-biaya perawatan (misal: listrik, air, telepon, dan pajak).

Oleh sebab itu, membeli properti atau tempat tinggal adalah sebuah pengeluaran dan bukan investasi keuangan. Terlebih jika tempat tinggal tersebut tidak mendapatkan penyewa yang dapat menutup pengeluaran biaya rutin perawatan tersebut.

3. Dana pensiun

Mempertimbangkan kesejahteraan finansial di masa depan, juga perlu mempertimbangkan pengaruhnya pada perencanaan pensiun. Banyak orang setelah memasuki usia pensiun bergantung pada orang lain, atau terus bekerja untuk menutupi kebutuhan hidup karena gagal mempersiapkan biaya ini.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup (2018) mengungkapkan bahwa rata-rata usia pensiun yang diharapkan saat ini adalah 65 tahun. Hal ini menunjukkan menurunnya ekspektasi karyawan mengenai pensiun sebelum 65 tahun dikarenakan ketidakmampuan mereka menabung untuk masa pensiun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com