Belajar adalah sebuah tindakan untuk memperoleh dan mengerti hal-hal baru. Belajar merupakan sebuah proses yang akan selalu kita lalui seumur hidup. Seperti halnya ketika kita baru saja lulus kuliah dan akan memasuki dunia kerja, maka kita akan "terkejut" dengan budaya yang ada dalam dunia kerja.
Lingkungan, nilai-nilai, dan orang-orang baru yang ada di dunia kerja tentu sangat berbeda dengan dunia perkuliahan.
Kita memerlukan sebuah metode belajar untuk dapat beradaptasi di lingkungan baru. Metode belajar yang kita bahas ini ini bernama metode unlearn-relearn. Kenapa metode ini dinamakan unlearn-relearn?
Karena dalam metode ini kita melepaskan, membentuk ulang, atau beralih dari pola pikir yang berguna atau perilaku yang dimiliki, yang tadinya efektif di masa lalu namun sekarang menghambat kesuksesan kita.
Ketika kita terbuka pada diri sendiri dan orang lain, maka kita akan menyerap banyak ilmu dari orang di sekitar kita. Bayangkan jika kita merasa sombong, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk belajar banyak hal.
Dalam hidup, perlu diingat bahwa sukses bukanlah sebuah garis finish, kita juga perlu mempertahankan kesuksesan. Banyak belajar adalah salah satu cara untuk mencapai dan mempertahankan kesuksesan kita.
Terdapat orang-orang yang berhasil mencapai kesuksesan, mereka mengalami attribution bias atau bias atribusi. Mereka tetap setia menggunakan pola pikir, perilaku, dan metode lama mereka yang pernah efektif dalam mencapai kesuksesan untuk bertahan di masa kini.
Sukses tanpa senantiasa belajar hanya akan menghalangi kita untuk mencapai kesuksesan selanjutnya, bahkan sulit mempertahankan kesuksesan yang kita miliki.
Bagaimana sih cara kita untuk mencapai kesuksesan kita? Yuk simak pembelajarannya di bawah ini!
Baca juga: Maudy Ayunda Berpendapat Budaya Cinta Belajar di Indonesia Masih Kurang
Pertama kita harus memahami konsep unlearn dalam usaha mencapai kesuksesan. Kita melupakan atau menghapus pola pikir dan metode yang membuat kesuksesan kita di masa lalu.
Kita harus memiliki pandangan kesuksesan di masa lalu takkan terulang lagi dengan metode yang sama. Bisa saja kompetitor-kompetitor kita menggunakan metode yang sama ataupun improvisasi sehingga menyebabkan konsumen jenuh jika kita menggunakan metode yang lama.
Selanjutnya relearn adalah tindakan mempelajari kembali metode atau strategi baru yang relevan dengan kondisi saat ini.
Perkembangan zaman akan berbanding lurus dengan perkembangan teknologi, maka akan memunculkan banyak pola pikir baru, metode baru dan karakteristik konsumen yang baru.
Dengan mempelajari hal-hal baru kita dapat menyusun strategi untuk dapat bertahan dan mencapai kesuksesan.
Setelah memahami unlearn dan relearn, barulah kita melakukan breakthrough. Kita mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru, contohnya menerima ide-ide dan perspektif baru.
Baca juga: Belajar Tak Kenal Usia, Nenek 104 Tahun Berhasil Membaca dan Menulis
Seperti sebelumnya, zaman yang baru berarti pola pikir, metode, dan karakteristik konsumen yang baru dan unik. Jika kita tidak berinovasi maka kitalah yang akan tertinggal oleh zaman.
Dengan memahami ketiga prinsip ini, kita dapat mengembangkan diri menjadi yang suka belajar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi perkembangan kemampuan kamu, ya!
Jangan lupa untuk mengakses penjelasan lebih lengkap mengenai Cara Jitu Menjadi Pribadi yang Suka Belajar hanya di Kognisi.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.