Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat “Prolusio”, Mahasiswa LaSalle College Unjuk Kreasi dalam JFW 2022

Kompas.com - 07/12/2021, 15:31 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – LaSalle College Jakarta kembali berpartisipasi dalam acara Jakarta Fashion Week 2022. Tahun ini merupakan tahun ke sepuluh LaSalle College Jakarta menunjukkan eksistensinya di ajang fashion bergengsi di Jakarta.

Tahun ini LaSalle College mengangkat tema “Prolusio”, kata Latin untuk pendahuluan, atau pengantar. Tema tahun ini memperkenalkan para desainer muda cerdas dan berbakat dari LaSalle College Jakarta.

Koleksinya berkisar dari tesis, koleksi mini dan proyek industri yang dilakukan oleh lulusan dan mahasiswa Program Desain Mode Lasalle College Jakarta.

Semua koleksi menggunakan kain tenun tangan tradisional, dikombinasikan dengan siluet modern dan kain modern untuk mendapatkan tampilan yang up to date dan wearable.

Dalam gelaran ini, LaSalle College Jakarta menampilkan 14 desainer berbakat.

Masing-masing desainer memiliki cara unik dan kreatif menafsirkan gagasan serta mengembangkan ide konsep. Beberapa dari mereka memiliki konsep lebih global sementara lainnya memasukkan lebih banyak nilai tradisional, namun dengan pendekatan modern.

Melalui ajang ini, LaSalle College Jakarta berharap dapat memberikan kontribusi melalui Program Fashion Design untuk menghasilkan talenta-talenta muda berbakat untuk menjadi desainer profesional sekaligus mewujudkan komitmen mempromosikan industri fashion nasional hingga ke mancanegara.

Salah satu kontribusinya adalah melatih talenta baru tersebut dan mengenalkannya kepada dunia.

Beberapa karya dari mahasiswa LaSalle College Jakarta yang tampil dalam Jakarta Fashion Week 2022 yaitu:

Baca juga: Tim Kreasi Kopi IST Akprind Pikat Investor di KMI Expo 2021

"Rambu Humba"

"Rambu Humba" merupakan karya Novia Tjanggah. Koleksi ini menggabungkan basic, core fashion, dan trend-led look menggunakan bahan yang halus, potongan unik, dan siluet unik sebagai ciri khas koleksi ini.

Koleksi didominasi warna biru dan putih sebagai simbol pengabdian kepada dewa-dewa dalam budaya Sumba.

Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan keindahan kedua kain bermotif dari Bali yang dihiasi dengan manik-manik buatan tangan yang sangat halus dan detail, teknik bordir dan tambal sulam, dikombinasikan dengan kreativitas dan kekaguman pada fashion tinggi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com