Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MIN 1, MTsN 1 dan MAN 2 Banyumas Persiapkan Diri Menuju Madrasah Berasrama

Kompas.com - 01/12/2021, 22:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 1 dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banyumas, Kota Purwokerto mempersiapkan pelaksanaan program madrasah berasrama.

Salah satunya dengan menggelar kegiatan seminar bertema “Pembinaan Madrasah Berasrama (Boarding School) Menuju Layanan Pendidikan Berkualitas dan Holistik” yang dilaksanakan di MIN 1 Banyumas pada 26 November 2021 lalu.

"Kami memiliki harapan bersama untuk menghubungkan antara MIN, MTsN, dan MAN menjadi satu sentra pendidikan yang holistik," ungkap Kepala MIN 1 Banyumas, H. Saridin.

Ia menjelaskan, program madrasah berasrama pada siswa kelas VI MIN 1 Banyumas baru dibuka kembali sejak satu bulan lalu ketika Banyumas turun level II PPKM.

Saridin juga menyampaikan, MIN 1, MTsN 1 dan MAN 2 Banyumas memiliki letak tidak berjauhan, sehingga harapannya ke depan ketiga madrasah tersebut lokasinya bisa terhubung dan terintegrasi sebagai satu kawasan pendidikan.

Hasil studi banding di Malang dan Yogyakarta, saat lokasi madrasah saling terhubung, maka proses pendidikan Islam yang berlangsung di madrasah juga semakin berkembang dan maju.

"Semoga niat ini dapat dibimbing dan diarahan oleh Pak Direktur KSKK, terkait dengan bagaimana mewujudkan dan menata madrasah berasrama yang mampu memberikan layanan pendidikan berkualitas," tambah Saridin.

Madrasah mandiri berprestasi

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof. Moh. Isom dalam pemaparannya menyampaikan, sistem pendidikan berasrama atau boarding school bukan hal yang baru.

Model pendidikan itu sudah dikenal sejak dulu dalam bentuk Pondok Pesantren. Di sinilah pondok pesantren merupakan cikal bakal pendidikan berasrama di Indonesia.

Baca juga: Wisuda UMJ, Rektor Ajak Wisudawan Bantu Dakwah Islam Berkemajuan dan Moderat

 

"Sekarang ini madrasah sudah mulai digandrungi dan dicintai oleh masyarakat. Oleh sebab itu tugas kita adalah menjaga dan mengembangkan kualitas pendidikan madrasah yang ada, termasuk madrasah berasrama ini," pesan Prof. Moh. Isom.

Dalam acara tinjauan kesiapan lahan, Prof. Moh. Isom mengatakan dirinya berharap pendidikan Islam di madrasah benar-benar dicintai oleh masyarakat secara keseluruhan.

Madrasah harus menjadi nomor satu dalam menggerakkan prestasi yang kemudian dengan prestasinya masyarakat akan semakin cinta dan senang dengan madrasah.

"Di kota-kota besar seperti Jakarta, orangtua senang menitipkan anaknya di madrasah karena tidak ada ceritanya di madrasah ada tawuran antar pelajar. Jadi orangtua lebih tenang," ungkap Prof. Moh. Isom.

Prof. Moh Isom juga menambahkan bahwa para orangtua yang menyekolahkan anaknya di madrasah berharap anaknya dapat mengaji, ibadahnya baik, dan yang paling penting akhlak anak bertambah bagus.

"Banyak motivasi orangtua untuk menitipkan anaknya di madrasah. Madrasah sudah memberikan kepercayaan akan ketenangan dan kebahagiaan orangtua di masa kini dan masa depan. Oleh karena itu tagline madrasah saat ini saya ubah dari madrasah hebat bermartabat menjadi madrasah mandiri berprestasi," pungkas Prof. Moh. Isom.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com