Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalai Minum Antibiotik Bisa Berbahaya, Ini Kata Apoteker RSA UGM

Kompas.com - 30/11/2021, 19:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obat berjenis antibiotik sedikit berbeda dengan obat-obatan lainnya. Apoteker sekaligus Kepala Instalasi Farmasi dan Sterilisasi RSA Universitas Gadjah Mada (UGM), Anggraini Citra Ryshang Bathari mengatakan antibiotik memiliki tujuan khusus dan cara konsumsi yang sangat mengedepankan dimensi kepatuhan. 

Citra menjelaskan, antibiotik adalah suatu obat yang bertujuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Pasien Terapi Jantung Harus Patuh 3 Hal Ini

Dalam tujuannya menghambat pertumbuhan bakteri, maka jumlah antibiotik yang berada dalam aliran darah selama masa penyembuhan atau terapi harus dipastikan konsisten.

Oleh karena itu, Citra menyebut dua hal yang harus dipatuhi pasien. Pertama, dosis antibiotik yang dikonsumsi harus tepat. Serta kedua, mengonsumsi antibiotik juga harus dilakukan pada waktu dan sebanyak yang telah ditentukan oleh dokter.

“Kita harus menggunakan antibiotik itu (dalam) waktu yang harus tepat (sesuai ketentuan dokter) untuk menjamin efektivitasnya. Karena kalau misalkan terlalu sebentar mengonsumsi antibiotik atau terlalu lama, hal itu bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi tubuh,” tutur Citra dilansir dari laman UGM.

Lantas bagaimana pada suatu waktu kita lalai atau lupa menjaga kepatuhan mengonsumsi antibiotik tersebut?

Citra mengatakan hal itu bisa ditolerir jika antibiotik tersebut terlambat dikonsumsi dalam 1-2 jam setelah waktu yang sudah ditentukan. Pasien boleh meminum antibiotik saat itu juga. 

Baca juga: Pakar UGM: La Nina Datang Lagi, Masyarakat Perlu Waspada Dua Hal Ini

Namun, jika keterlambatan mengonsumsinya sudah sampai mendekati waktu konsumsi dosis kedua, maka menggandakan meminum antibiotik itu pada waktu konsumsi kedua dalam satu hari yang sama tidak boleh dilakukan.

Pada keesokan harinya, usahakan tidak terlewatkan lagi untuk mengonsumsi sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, Citra menuturkan bahwa patuh dalam mengonsumsi antibiotik ini beberapa tujuan lain. 

Misalnya, kepatuhan dalam mengonsumsi ini bertujuan untuk memperkecil risiko terjadinya efek samping.

Citra menjelaskan karena tujuannya untuk membunuh bakteri, antibiotik bisa saja turut menyerang bakteri baik atau bakteri yang bukan menjadi target utama antibiotik.

Oleh karena itu, kemudian, dibutuhkanlah waktu yang terpat untuk mengonsumsi antibiotik tersebut.

Di samping itu, kepatuhan dalam konsumsi antibiotik ini pun dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Resistensi di sini dimaksudkan kondisi di mana bakteri yang diinginkan dibasmi dalam tubuh menjadi kebal.

Alhasil, untuk menghadapi kondisi tersebut, diperlukan antibiotik baru dengan tingkatan yang lebih “canggih”, di mana hal ini kemudian berarti proses kesembuhan otomatis menjadi lebih lama dari sebelumnya.

“Gunakanlah antibiotik secara tepat guna: tepat indikasi atau sesuai diagnosis dokter, kemudian tepat dosis dan tepat durasi atau sesuai waktu pemberian. Maka harus patuh,” pungkas Citra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com