Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jurusan Kuliah Kehutanan, 7 Prospek Kerjanya Menjanjikan

Kompas.com - 26/11/2021, 14:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membahas jurusan kuliah favorit anak IPA, kalau bukan jurusan teknik, calon mahasiswa umumnya memilih jurusan kedokteran atau arsitektur.

Alasannya, karena program studi-nya menjanjikan untuk karier di masa depan. Tetapi, ada juga jurusan yang menjanjikan namun tak begitu banyak peminat, yakni jurusan kehutanan.

Sudah tahukah kamu jika Presiden Jokowi merupakan lulusan jurusan Kehutanan? Sebelum menjadi presiden, Jokowi dikenal sebagai pengusaha sukses mebel dan kayu di kota Solo. Lalu, sebenarnya jurusan Kehutanan ini mempelajari tentang apa? Dilansir dari laman Ruangguru, ini seluk beluk jurusan kehutanan.

Mengenal Jurusan Kehutanan

Hutan merupakan paru-paru dunia. Sayangnya, semakin banyak pihak tidak bertanggung-jawab yang melakukan eksploitasi hutan. Dengan masuk ke jurusan ini, kamu diharapkan mampu merawat, mengatur, dan melindungi ekosistem hutan.

Baca juga: Kuliah Gratis, Ini 11 Prodi S1 Militer Universitas Pertahanan dan Syarat

Selama kuliah, kamu akan belajar dengan memadukan teori dan teknologi. Kamu akan mempelajari berbagai hal tentang hutan, mulai dari ekologi hutan, satwa, ilmu tanah, fisiologi tumbuhan, sampai pengelolaan dan manajemen hasil hutan.

Namun, kamu nggak hanya akan belajar cara menghasilkan dan memperoleh hasil hutan saja. Di jurusan Kehutanan ini kamu akan diberi pengetahuan tentang pelestarian hutan melalui rehabilitasi dan perlindungan hutan yang erat kaitannya dengan berbagai permasalahan lingkungan.

Mata kuliah yang erat dengan lingkungan

Banyak yang bilang, jurusan Kehutanan ini cocok bagi kamu yang senang berkegiatan dengan alam. Bagaimana tidak? Mata kuliah yang diajarkan ini berkaitan erat dengan lingkungan, khususnya ekosistem hutan.

Pada dasarnya, beberapa universitas memiliki Fakultas Kehutanan sendiri dengan pembagian departemen atau jurusan yang beragam. Oleh karena itu, mata kuliah yang diajarkan juga bermacam-macam, bergantung pada peminatanmu.

Baca juga: BCA Buka Program Pendidikan 2022 Lulusan SMA-SMK, Kuliah Gratis-Uang Saku

Sebagai contoh, Fakultas Kehutanan di Institut Pertanian Bogor memiliki empat departemen. Departemen-departemen tersebut terbagi menjadi manajemen hutan, silvikultur, konservasi sumber daya hutan dan ekowisata, serta hasil hutan.

Di jurusan ini, juga menggunakan teknologi dalam perkuliahan. Seperti halnya pembelajaran yang ditawarkan di jurusan Rekayasa Kehutanan Institut Teknologi Bandung. Kamu akan mempelajari cara untuk mengolah manfaat hutan secara berkelanjutan agar tidak merusak lingkungan.

Fokus utama dari mata kuliah program studi ini ialah mengarahkan mahasiswa agar dapat mengoptimalkan teknologi untuk mengelola hutan secara efisien.

Sementara, Praktikum dan praktik lapangan di jurusan ini, aplikatif dari teori yang telah diajarkan serta sebagai pembekalan untuk dunia kerja nanti. Sebagai contoh, praktik konservasi sumber daya hutan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada meliputi kegiatan pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa beserta ekosistemnya.

Lalu, berapa banyak sih universitas di Indonesia yang memiliki jurusan Kehutanan? Terdapat setidaknya 54 universitas tersebar di berbagai penjuru Indonesia yang memiliki jurusan Kehutanan. Hal ini berarti, pilihan universitas di Indonesia untuk jurusan ini cukup beragam.

Baca juga: 10 Pekerjaan yang Bakal Naik Daun di Indonesia 5 Tahun Mendatang

Alasan memilih jurusan kehutanan

Dengan masuk ke jurusan ini, kamu akan diajarkan bagaimana cara melestarikan lingkungan. Apalagi, hutan memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan manusia yang mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hutan juga yang membuat pasokan air tanah tetap terjaga.

Apalagi, hutan juga menjadi aset penting bagi negara, lho karena menyumbang devisa pendapatan negara di luar sektor minyak dan gas. Lulusan dari jurusan Kehutanan pun sangat dibutuhkan di berbagai lembaga pemerintah, instansi non-profit, industri pariwisata, furnitur dan sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com