Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecakapan Digital Generasi Muda Indonesia Timur Terus Dikuatkan

Kompas.com - 11/11/2021, 10:06 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Generasi muda harus melek digital. Tak hanya yang tinggal di daerah perkotaan saja, tetapi semua anak muda di seluruh Indonesia kini harus memiliki kompetensi di bidang digital.

Terkait hal itu, Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) bekerja sama dengan U.S Consulate General Surabaya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) secara daring dengan peserta siswa SMU di 10 Kabupaten, Sabtu-Minggu (6-7/11/2021).

Adapun programnya bernama Penguatan Kecakapan Digital untuk Generasi Muda di Indonesia Timur. Maka pesertanya dari wilayah Indonesia Timur.

Baca juga: Siswa, Ini 5 Danau Terbesar Indonesia yang Indah

Menurut Ras Amanda selaku koordinator program, FGD di 5 provinsi ini bertujuan untuk memetakan sekaligus menggali kebutuhan generasi muda daerah Indonesia Timur berkaitan dengan kompetensi literasi digital.

"Program ini selain membawa misi yang sesuai dengan misi Japelidi juga harus mampu membumikan kompetensi literasi digital untuk generasi muda Indonesia Timur," terang Amanda yang juga dosen Udayana.

Dijelaskan, proses FGD sendiri dilakukan secara terpisah di setiap provinsi. Japelidi menurunkan tim FGD yang terdiri dari fasilitator, notulis, dan peneliti. Setiap FGD mengundang 12 siswa di setiap provinsi.

Adapun pesertanya dari sekolah-sekolah yang dipilih yakni SMAN 6 & SMAN 15 Maluku Selatan, SMAN 7 Buru Selatan, SMAN 1 Karang Intan Banjarmasin, SMAN 1 Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut.

SMAN 1 dan SMAN 14 Gowa, SMAN 1 Pare-Pare, SMAN 2 Amlapura dan SMK PGRI Amlapura Kabupaten Bangli, SMAN 1 Susut, SMAN 2 Bangli, SMKN 1 Bangli, SMAN 1 Komodo Labuan Bajo, dan SMAN 1 Amarasi Barat Kabupaten Kupang.

Baca juga: Siswa, Ini Asal-usul Bahasa Indonesia

Pengalaman menarik disampaikan oleh tim FGD di NTT Lestari Nurhajati mengemukakan temuan sementara.

"Kami melihat mereka tertarik dengan pendalaman tentang mendesain Konten Kampanye Etika, Budaya dan Aman bermedia digital. Pilar skill mereka tidak bermasalah. Tapi kita akan analisis dahulu lebih dalam," kata Lestari, dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.

Siswa tak tanggapi konten negatif

Sementara itu FGD di Maluku tim mengaku menemukan beberapa informasi penting. Soraya Fadhal, dosen Universitas Al-Azhar Indonesia mengatakan, pihaknya sempat sedih jika ada konten-konten yang negatif.

"Kami sempat sedih juga manakala siswa-siswa mengakui sering menerima pesan seperti video call sex dari orang yang tidak dikenal. Untungnya mereka cukup paham bahwa hal itu tidak perlu ditanggapi," terangnya.

Adapun program dengan tajuk Empowering Eastern Indonesia Youth in Digital World sendiri sebelumnya telah diluncurkan awal Oktober lalu secara daring dan akan berlangsung hingga Mei 2022 mendatang.

Serangkaian program telah dipersiapkan untuk para siswa di 10 kabupaten. Setelah FGD akan disusun modul dan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan untuk siswa-siswa di 10 kabupaten tersebut.

Nantinyam temuan-temuan hasil FGD dari berbagai provinsi itu akan didiskusikan lebih lanjut antara tim FGD dan tim Penulisan Modul dalam workshop.

Baca juga: Siswa SD, Ini Lho Pentingnya Menggosok Gigi

"Kami tim modul akan berusaha membuat modul yang efektif sesuai dengan kebutuhan generasi muda di Indonesia Timur," ungkap Frida Kusumastuti, salah satu penulis modul dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com