Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Persen Mahasiswa Tidak Bekerja Sesuai Jurusan Kuliah

Kompas.com - 09/11/2021, 09:57 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim pada 26 Oktober 2021 mengungkap, 80 persen mahasiswa Indonesia tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya.

Berdasarkan data, hanya 27 persen lulusan perguruan tinggi yang memiliki pekerjaan sesuai dengan jurusan kuliah atau bidang ilmu yang mereka geluti.

Artinya, saat mencari kerja fresh graduate tak hanya bersaing dengan lulusan di bidang ilmunya, namun juga bersaing dengan para lulusan di berbagai bidang ilmu.

Itulah mengapa, persaingan kerja saat ini menuntut angkatan kerja menguasai lebih dari satu disiplin ilmu.

Baca juga: Beasiswa S2 Jepang 2022, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 18 Juta Per Bulan

Youth Central Australia mengungkapkan, ada delapan keterampilan yang harus dikuasai oleh lulusan perguruan tinggi, terlepas dari apapun bidang keilmuannya.

Website yang telah menjadi rujukan bagi para generasi muda tersebut, menyebutkan setidaknya para calon pekerja harus memiliki kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan problem solving.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Richard Arum dalam bukunya yang berjudul Academically Adrift: Limited Learning on College Campuses menempatkan kemampuan komunikasi sebagai salah satu kemampuan wajib yang harus dimiliki lulusan perguruan tinggi.

Kemal Gibran, Mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Pertamina, membagikan pengalamannya tentang bagaimana kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam persiapan memasuki dunia kerja.

“Selama ini, stigma yang melekat secara umum adalah sarjana sains dan teknologi hanya perlu menguasai bidang keilmuan mereka. Padahal, jika seorang lulusan teknik tidak membekali diri dengan kemampuan komunikasi yang baik, akan sulit baginya bekerja sama dalam tim,” ujar Kemal dalam keterangan tertulis Universitas Pertamina yang diterima Kompas.com, Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Sompo Buka Magang bagi Mahasiswa S1-S2, Tunjangan hingga Rp 7,5 Juta

Kemal mengungkapkan, berkat kemampuan komunikasi yang terus dilatihnya, ia dan tim Awdogleg berhasil memenangkan juara kedua di ajang Internasional Reservoir Simulation yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia.

“Sebenarnya, inovasi yang digagas tim cukup sederhana. Kami merancang dua sumur horizontal dan empat sumur multilateral setelah sebelumnya melakukan analisa well trajectory untuk mencegah tabrakan sumur. Namun, dewan juri mengatakan mereka sangat puas dengan hasil presentasi kami dan cara kami meyakinkan mereka,” tutur Kemal.

Rendy Novriansyah, ketua tim, mengatakan bahwa gagasannya dan tim berpotensi menghasilkan produksi minyak sebesar 171 juta barel dengan profit 11,871 juta USD.

“Angka tersebut kami peroleh setelah kami menganalisa posisi dari 43 sumur migas gabungan sebagai studi kasus,” ungkap Rendy.

Surya Abdul Aziz, anggota tim lain, mengakui bahwa kehadiran mata kuliah Teknik Pengeboran, Simulasi Reservoir, dan Capstone Project, sangat membantu tim dalam merancang proposal project.

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti bagi Lulusan SMA-SMK, D1-D3 dan S1, Yuk Daftar

“Selain itu, mata kuliah non-teknik lain seperti Critical Thinking dan Creative Problem Solving juga sangat membantu kami dalam menyusun strategi presentasi yang out of the box. Kami menyampaikan ide dengan terstruktur. Kami juga melakukan breakdown data secara step by step. Tidak lupa banyak berlatih intonasi dan gestur sehingga presentasi tidak terlalu kaku dan membosankan,” pungkas Surya.

Guna menyiapkan lulusan berdaya saing kerja, Universitas Pertamina menjadikan Critical Thinking dan Creative Problem Solving sebagai dua Mata Kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa.

Dengan membekali para mahasiswa dengan kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif dan inovatif, ditambah project based learning semacam ini, lulusan Universitas Pertamina diharapkan lebih siap berkompetisi di dunia kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com