Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pemeringkatan Dunia, Kampus Indonesia Masih Tertinggal di Aspek Ini

Kompas.com - 04/11/2021, 14:54 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sejumah lembaga pemeringkatan universitas dunia telah merilis daftar univeritas terbaik, yang mencakup perguruan tinggi di Indonesia.

Salah satunya QS World University Rankings (WUR), yang menjadi salah satu acuan sejauh mana kualitas perguruan tinggi Indonesia di kancah internasional.

Dalam Asia Rankings Lauch, Manajer Ranking QS Andrew MacFarlane serta Analis Ranking QS Kendrick Ng mempresentasikan laporan kualitas universitas-universitas di Asia.

Andrew menyebut bahwa ada enam jenis ranking yang dikeluarkan QS, yakni World University Rankings, Business and MBA Rankings, Regional Rankings, Graduate Employability Rankings, Subject Rankings, serta USA Rankings.

Baca juga: Daftar Kampus Indonesia Terbaik di Asia, Peringkat Berapa Kampusmu?

“Keenam bidang ranking itu tidak hanya untuk menilai universitas saja. Tapi secara khusus membantu para calon mahasiswa untuk menentukan pilihan universitas terbaik bagi kelanjutan studi mereka,” terang Andrew seperti dilansir dari laman Unair News, Kamis (4/11/2021).

QS Rankings sendiri telah bekerja sama dengan 687 institusi pendidikan di Asia.

Untuk penilaian, ada delapan aspek yang QS Rankings lihat. Pertama dengan porsi yang paling besar adalah reputasi akademik. Kedua employer reputation diikuti dengan kualitas dan kuantitas riset.

“Aspek lain tidak kalah pentingnya adalah faculty student, jaringan riset internasional, exchange students, staf pendidik dengan gelar Ph.D., serta internasionalisasi,” imbuhnya.

Sayangnya, terang dia, dalam aspek sitasi jurnal Indonesia masih sangat tertinggal. Bahkan, di bawah negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, Thailand, dan Filipina.

Baca juga: Sompo Buka Magang bagi Mahasiswa S1-S2, Tunjangan hingga Rp 7,5 Juta

Padahal, sitasi yang masuk dalam penilaian riset yang memiliki porsi cukup besar dalam penilaian.

Untuk itu, dalam sesi online tersebut QS Ranking turut mengundang Head of Research Analytics Elsevier Dr. Yingying Zhou yang secara khusus menyampaikan tentang penggunaan data bibliometric dalam perankingan.

Ia menyebut, publikasi Scopus sangat penting tidak hanya untuk menggambarkan riset universitas, tapi juga memperlihatkan afiliasi internasional dalam literatur global.

Selain itu, semakin banyak jurnal Scopus yang dikeluarkan, maka peluang sitasi bagi akademisi kampus pun juga akan semakin besar.

Dalam output akademis tersebut, sejauh ini Asia Tenggara masih tergolong tertinggal dari region Asia-Pasifik lain seperti Asia Timur, Asia Selatan, atau Australia.

Untuk itu, Dr. Yingying mengimbau perguruan tinggi Indonesia untuk meningkatkan publikasi dan kolaborasi akademis di tingkat internasional.

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti bagi Lulusan SMA-SMK, D1-D3 dan S1, Yuk Daftar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com