Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Inovasi Ultraviolet C Mampu Lawan Virus

Kompas.com - 02/10/2021, 20:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (BEM FTIRS) berinovasi.

Para mahasiswa tersebut mengenalkan sinar ultraviolet C (UVC) dalam desinfeksi dan sterilisasi masker, barang-barang keperluan sehari-hari, bahkan ruang isolasi pasien Covid-19.

Dr. Irwan Purnama, MSc.Eng., dari Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (BPI LIPI) menjelaskan sinar UVC memiliki kemampuan yang bagus dalam membunuh mikroorganisme.

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Pendeteksi Alkohol pada Parfum

Menurutnya, banyak penelitian menyebutkan sinar dengan panjang gelombang 200 hingga 288 nanometer ini terbukti bisa membunuh virus corona.

"Penelitian terbaru menyebutkan jika sinar UVC ini bisa membuat virus SARS-CoV-2 tidak aktif," ujarnya dikutip dari laman ITS, Kamis (30/9/2021).

Dikatakan, sinar UVC akan mengacaukan basa DNA terutama basa timin pada mikroorganisme. Penyerapan sinar ini akan membentuk dimer timin yang jika terbentuk dalam jumlah yang banyak akan menonaktifkan untai DNA.

"Dengan begitu, replikasi DNA akan terganggu sehingga virus lama kelamaan akan tidak aktif atau mati," katanya.

Adapun pemanfaatan sinar UVC ini berhasil dilakukan oleh tim Aptek BEM FTIRS dengan mengembangkan purwarupa Mask Sterilizer Box.

Perwakilan tim Aptek BEM FTIRS, Erchi Ad’ha Loyensya menyebutkan jika melonjaknya jumlah sampah masker sekali pakai ketika pandemi saat ini menjadi latar belakang pengembangan teknologi tersebut.

Menurutnya, purwarupa ini tidak hanya bisa mensterilkan masker namun juga barang sehari-hari seperti:

1. dompet

2. gelas

3. jam tangan

Erchi menjelaskan, alat ini bisa membunuh virus dan mikroorganisme lainnya hanya dalam waktu lima menit.

Baca juga: Robot Penyelam Karya Mahasiswa ITS Borong 6 Penghargaan

"Cara kerjanya mirip dengan lampu yang ada di kulkas, hanya bedanya ini tombol akan terpencet dan lampu akan menyala ketika pintu ditutup," imbuhnya.

Garapan tim Aptek BEM FTIRS tersebut saat ini masih terus dikembangkan dan nantinya disumbangkan kepada beberapa desa binaan Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) yang ada di lingkungan FTIRS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com