Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik Jabar Pastikan Kembar Siam di Garut Bisa Masuk Sekolah Negeri

Kompas.com - 31/08/2021, 08:33 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kembar siam menjadi proses kelahiran yang langka terjadi. Kemunculan kasus kelahiran bayi kembar siam terjadi karena zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.

Hal ini menyebabkan bayi lahir dengan kondisi yang beberapa bagian tubuhnya menyatu. Di Indonesia pernah terjadi beberapa kali kelahiran kembar siam. Beberapa diantaranya berhasil dipisahkan dan bisa menjalani kehidupan normal.

Di provinsi Jawa Barat, ada sepasang bayi kembar siam yang menarik perhatian. Mereka adalah Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah, anak kembar siam asal Kampung Padasari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Garut.

Baca juga: ITS Berhasil Masuk Nominasi THE DataPoints Social Impact Award

Pastikan kembar siam diterima di SD negeri

Bayi kembar siam ini menderita kelainan genetik yakni bagian tubuh daerah pinggul saling bersatu.

Kondisi ini menarik empati banyak pihak, termasuk dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi.

Berangkat dari rasa kepedulian, Kadisdik Jawa Barat ini memberikan bantuan kepada Putri dan Dewi.

Bantuan yang diberikan berupa kursi roda, alat untuk berjalan dan bangku untuk belajar yang didesain khusus sesuai kondisi fisik Putri dan Dewi.

"Melalui Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Garut dan pemerhati pendidikan, kita akan lakukan pendampingan kepada Putri dan Dewi," ujar Kadisdik seperti dikutip dari akun Instagram resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Langka di Indonesia, Jurusan Kriminologi Hanya Ada di 3 Kampus Ini

Miliki potensi luar biasa

Kadisdik menjelaskan, Putri dan Dewi memiliki potensi luar biasa. Dia juga memastikan, kembar siam Dewi dan Putri ini akan diterima di sekolah negeri yang mereka inginkan kelak.

"Mereka cerdas dan memiliki daya ingat luar biasa. Saya berjanji dan menitip pesan kepada siapa pun nanti yang menjadi Kadis, mereka harus masuk sekolah negeri yang mereka inginkan," tegas Dedi.

Saat ini, Putri dan Dewi masih duduk di kelas 2 di SDN 1 Tegal Panjang. Dalam kesempatan tersebut Putri bercerita, mereka andal dalam hal menggambar dan sudah pandai perkalian. Bahkan, keduanya hafal surat-surat di Juz Amma, salah satunya Surat An-Naba.

Keduanya terlihat semangat dan riang dalam kesehariannya. Mereka pun berkesempatan melakukan video call dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Baca juga: Siswa SD-SMA, Simak Jadwal Lengkap Asesmen Nasional 2021

Tidak mungkin dilakukan pemisahan

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada tanggal 29/8/2017, kembar siam Putri dan Dewi terlahir dengan kondisi dempet yang memiliki dua kepala, dua badan, empat tangan dan tiga kaki serta sejumlah organ vital yang menyatu.

Dengan kondisi itu, sulit kemungkinan pemisahan badan dilakukan. Putri dan Dewi adalah anak dari pasangan suami istri Iwan Kurniawan (39) dan Yani (30).

Dalam melakukan aktvitas sehari-hari, Putri dan Dewi membutuhkan alat bantu untuk mobilitasnya. Saat ini mereka tinggal bersama ayahnya karena ibu kandung mereka telah tiada pada Oktober 2020 silam.

Baca juga: Keren, Mahasiswa Ini Lulus Sarjana dengan Skripsi 37 Halaman

 

Sebagai orangtua tunggal, kondisi perekonomian Iwan juga kurang mampu, sehingga keluarga ini sangat membutuhkan bantuan untuk keperluan medis Putri dan Dewi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com