Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Mendikbud: Optimalkan Teknologi untuk Cegah Learning Loss

Kompas.com - 27/08/2021, 07:50 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Mohammad Nuh mengatakan, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran online di masa pandemi ini masih digunakan sekadarnya saja.

Cara para pendidik mengajar lewat aplikasi video conference tak jauh berbeda dengan cara mereka sebelumnya mengajar di depan papan tulis.

Hal ini menjadi penyebab pendidikan mengalami learning loss (kegagalan belajar) yang luar biasa di era pandemi Covid-19.

Baca juga: Siswa, Ini 4 Capaian Besar Penjelajahan Ruang Angkasa

Teknologi harus dimanfaatkan sebesar mungkin

Prof. Nuh berharap teknologi dimanfaatkan untuk mitigasi dunia pendidikan secara besar-besaran sebagai enabler (pembuka akses) dan disruptor (perombakan) dalam mendidik, bukan hanya sekedar sebagai alat.

"Mari ibaratkan seperti kita kaget saat orang berkerumun di jalan MERR (jalan arteri di Surabaya). Pada umumnya, kita hanya berhenti sejenak, mengetahui bahwa ada kecelakaan, lalu melanjutkan perjalanan. Pola pikir 'cukup tahu' seperti ini, jangan ditiru," ungkap Prof. Nuh dalam webinar yang diadakan PT Sentra Vidya Utama, Rabu (25/8/2021).

Menurut Prof. Nuh, ketika teknologi hanya dijadikan alat untuk melewati pandemi Covid-19, hasilnya akan seadanya saja.

"Pokoknya sekolah tetap jalan saja. Dan dampaknya, akan ada losses in learning (ilmu tidak terserap)," imbuh Nuh.

Baca juga: Siswa, Kenali Pahlawan Indonesia di Bidang Kesehatan dan Jasanya

Nuh memberikan beberapa tips bagaimana teknologi bisa memitigasi dunia pendidikan secara besar-besaran.

Menurut dia, filosofi dalam memanfaatkan teknologi dalam pendidikan harus disepakati secara jelas dan tegas. Yaitu semangat untuk memenuhi janji kemerdekaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tahun 2008 silam, Nuh menjabat Wakil Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional.

Dia turut memikirkan dan menyiapkan bagaimana teknologi dimanfaatkan untuk membuka akses pendidikan.

Langkah ini penting, karena sebaik-baiknya negara adalah negara yang melunasi janjinya.

"Sehingga apa yang kita lakukan hari ini (dengan memanfaatkan teknologi), adalah menyiapkan agar janji kemerdekaan itu bisa kita lunasi," kata Menteri Pendidikan Nasional Indonesia sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014 ini.

Baca juga: Ciptakan Masker Ramah Lingkungan, Tim ITB Juara 3M Inspire Challenge

Pendidikan tidak boleh berpola hafalan

Ketika landasan filosofi dalam pemanfaatan teknologi sudah matang, maka selanjutnya adalah menata pola pikir.

Dia menerangkan, pendidikan tidak boleh berpola hafalan. Apa yang dipelajari saat ini, belum tentu akan dipakai di masa depan.

"Yang paling penting adalah mengajarkan kepada pelajar yang kita didik, learning how to learn (belajar caranya belajar)," terang Nuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com