Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim UMM Buat Aplikasi Uang Elektronik Anti-Covid untuk Anak-anak

Kompas.com - 26/08/2021, 16:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 ternyata juga mengubah cara berbelanja masyarakat. Jika dulu masyarakat yang ingin berbelanja lebih memilih ke mal atau toko, kini belanja online dinilai lebih aman.

Dalam berbelanja online maupun offline, sebagian masyarakat kini lebih menyukai bertransaksi dengan uang elektronik atau aplikasi pembayaran online.

Penggunaan uang elektronik ini biasa dilakukan orang dewasa. Padahal, di kehidupan sehari-hari kadang kala anak-anak pun sering berbelanja ke toko modern terdekat dan melakukan transaksi cash.

Hal ini tentu bisa menyebabkan penularan virus Covid-19. Untuk itu, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan layanan uang elektronik bernama Wangsaku untuk anak-anak.

Baca juga: Fitur Ini Bantu Siswa SD-SMA Pecahkan Soal Matematika, Fisika, Kimia

Inovasi yang mereka buat ini telah diikutsertakan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) dan berhasil lolos tahap pendanaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada Mei lalu.

Salah satu anggota tim, Tanthowi Jauhari mengatakan ide pembuatan layanan pembayaran virtual tersebut berawal dari kegelisahan mereka akan tingginya kasus penularan Covid-19. Utamanya mereka yang berada di usia kanak-kanak.

Terhitung dari bulan Januari sampai Maret 2021 ada sebanyak 120.000 kasus anak yang tertular virus tersebut.

“Kami khawatir nanti saat sekolah kembali dibuka, angkanya akan semakin naik karena kontak fisik akan semakin banyak. Sehingga membentuk klaster penularan baru. Karena hal itu, kami berinovasi untuk mengganti penggunaan uang tunai dengan uang elektronik di lingkungan sekolah,” terang mahasiswa Prodi Informatika tersebut.

Antho, sapaan akrabnya menerangkan bahwa teknologi Wangsaku akan ditanamkan pada gelang sebagai media transaksinya. Gelang ini dilengkapi dengan teknologi Near Field Communication (NFC) yang akan memudahkan anak untuk membeli sesuatu tanpa harus melakukan kontak fisik.

Baca juga: Lebih Interaktif, Fitur Guru Dampingi Siswa SD-SMA Perdalam Pelajaran Sekolah

“Selain berfungsi sebagai media transaksi keuangan, gelang ini juga bisa digunakan sebagai parental controlling karena struk belanja anak akan dikirim ke orang tua,” ujar Antho.

Sampai saat ini Antho dan tim telah merampungkan pembuatan aplikasi wangsaku dan akan menguji coba pada salah satu sekolah Muhammadiyah yang ada di Malang.

Ia bercerita bahwa kendala tersulit dalam pembuatan Wangsaku adalah proses penyusunan database.

“Kami harus menghubungkan proses layanan di kasir kantin dan aplikasi wangsaku. Hal itu cukup rumit untuk kami,” kata mahasiswa kelahiran Lombok tersebut.

Dalam pembuatan Wangsaku Antho ditemani oleh Andhika Dwi Aditya, Lale Wiega Arifah Chopsah, dan Alif Syifa Arsyila dari Prodi Informatika serta Permaisuri Fatimah Azzahra dari Prodi Akuntansi.

Antho berharap dengan adanya Wangsaku akan meminimalisir kontak anak-anak dengan benda serta menurunkan proses penularan Covid di sekolah nantinya.

“Saya berharap teknologi ini dapat diterima oleh banyak kalangan dan bermanfaat bagi masyarakat. Semoga Wangsaku juga bisa terus dikembangkan agar dapat memberikan dampak yang lebih dari ini,” pungkasya.

Baca juga: Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-SMK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com