Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2021, 05:57 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua orang rentan terluka ketika melakukan aktvitas sehari-hari. Misalnya pengendara motor bisa saja mengalami kecelakaan dan mendapatkan luka pada anggota tubuhnya.

Luka pada tubuh manusia perlu mendapatkan perawatan khusus. Hal ini agar luka tersebut tidak menyebabkan infeksi.

Mahasiswa program studi S1 Teknik Biomedis Universitas Airlangga (Unair) membuat penelitian tentang perawatan luka modern berbahan kitosan-bubuk kulit pisang yang bersifat antibakteri.

Penemuan ini dilakukan oleh Andi Bagus Rahmawan, Fahreza Rachmat, dan Sablina Damayanti dengan bimbingan Prihartini Widiyanti.

Baca juga: Maba FT Unnes Pecahkan Rekor MURI Ilusi Optik Pertama di Indonesia

Perawatan luka menggunakan kulit pisang

Andi Bagus Rahmawan mengatakan, kitosan dipilih karena sifatnya yang biokompatibel, nontoksik dan bersifat antibakteri. Namun dalam aplikasi wound dressing, kitosan ini masih memiliki kelemahan yaitu sifat mekanik yang rendah.

Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, tim ini menambahkan lignin yang berasal dari kulit pisang kepok. Sedangkan pisang kepok dipilih karena termasuk bahan yang ramah lingkungan dan produksinya melimpah di Indonesia.

"Selain itu kulit pisang kepok juga mengandung aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan jenis pisang lainnya," kata Andi Bagus Rahmawan seperti dikutip dari laman Unair, Minggu (22/8/2021).

Kulit pisang kepok, lanjut Andi, mengandung sumber antioksidan alami seperti senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, steroid, dan terpenoid yang memiliki fungsi sebagai antibakteri.

Baca juga: Mahasiswa UNS Olah Sekam Padi dan Cangkang Telur Jadi Bahan Pengganti Semen

Gunakan 4 konsentrasi berbeda

Selain itu flavonoid juga berfungsi sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan antibiotik sedangkan tanin berfungsi sebagai astringen yang dapat menyebabkan penyempitan pori-pori kulit dan menghentikan eksudat serta pendarahan ringan.

"Saponin merupakan salah satu senyawa yang mampu memacu pembentukan kolagen, yaitu protein struktur yang berperan dalam proses penyembuhan luka sekaligus mempunyai kemampuan sebagai pembersih sehingga efektif untuk penyembuh luka terbuka," papar Andi.

Penelitian dilakukan dengan empat konsentrasi berbeda dari bubuk kulit pisang yaitu 0 persen wt, 9 persen wt, 10 persen wt, dan 11 persen wt dengan variable kontrol berupa larutan kitosan 1 persen. Pembuatan bubuk kulit pisang kepok dilakukan dengan metode pengeringan dengan oven dan penggilingan.

Baca juga: Daikin Buka Lowongan Kerja Lulusan SMA/SMK dan D3/S1, Cek Syaratnya

Seorang dokter spesialis bedah umum Herry Wibowo mendukung penelitian ini. Menurutnya, penelitian ini memiliki potensi besar untuk penanganan luka yang terjadi pada aktivitas sehari-hari, mengingat prevalensinya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

"Hasil studi in vitro dalam penelitian ini menunjukkan potensi untuk pengembangan aplikasi wound dressing yang aman dan juga ekonomis karena bahan alami yang digunakan," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com