Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UM Surabaya, Olah Limbah Masker dan Cangkang Jadi Paving

Kompas.com - 18/08/2021, 10:51 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat saat ini harus terbiasa menggunakan masker untuk mencegah terpapar virus corona.

Penggunaan masker ini juga termasuk protokol kesehatan (prokes) yang dianjurkan pemerintah selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Kebiasaan menggunakan masker ini juga berdampak pada isu lingkungan.

Khususnya keberadaan limbah masker medis yang meningkat drastis.

Selain itu, isu lingkungan merupakan masalah krusial di tengah masyarakat khususnya daerah pesisir.

Baca juga: Ceritakan Keunikan India, Dosen UMM Sukses Jadi Youtuber

Ajak masyarakat peduli lingkungan

Merespon fenomena tersebut, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Forum Rektor Indonesia (FRI) mengusung kegiatan bertajuk Lawan Polusi dengan Revolusi Mental

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Inovasi dan Sumber daya Insani UM Surabaya Ma'ruf Sya'ban menyebutkan, program ini dilakukan bagian dari komitmen kampus mengajak masyarakat agar peduli pada lingkungan.

"Isu polusi ataupun limbah masker harus menjadi perhatian bersama," kata Ma'ruf Sya'ban seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Selasa (17/8/2021).

Menurutnya, aksi olah limbah masker dan cangkang menjadi penanda bahwa masyarakat harus mencintai lingkungannya.

Bagian dari gerakan nasional revolusi mental

Sementara itu, Dede Nasrullah selaku ketua program kegiatan menerangkan, program ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Melalui kegiatan ini, ada beberapa pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat agar memiliki kesadaran dalam mewujudkan indonesia bersih dengan mencintai lingkungan.

"Melalui mengelola sampah medis dan cangkang adalah bentuk aksi nyata "Dari Terbengkalai Jadi Bernilai". Sedangkan, taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagi bentuk aksi 'Dari Konsumtif Berubah Produktif'," ungkapnya.

Dede Nasrullah menambahkan, beberapa program tersebut diharapkan dapat mengubah cara hidup, dan cara berpikir masyarakat.

Hal tersebut diharapkan program GNRM agar masyarakat memiliki etos kerja, integrasi dan gotong royong.

Ubah limbah masker dan cangkang jadi paving

Mahasiswa jurusan Teknik Sipil Fiba Eka Maharani menambahkan, ada alasan mengapa memilih limbah masker dan cangkang dalam proses pembuatan paving di area pesisir Bulak Surabaya, Jawa Timur.

Fiba mengungkapkan, limbah masker mengandung kandungan plastik HDPE yang digunakan sebagai pengisi aggregat halus.

Kandungan ini bisa melekatkan agregat bahan kasar yaitu limbah cangkang.

"Selain itu, limbah masker juga membantu agregat halus lainnya berupa pasir dan semen dalam proses pembuatan paving," terang Fiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com