Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Kenali 3 Tokoh Pengibar Bendera Saat Proklamasi Kemerdekaan RI

Kompas.com - 18/08/2021, 09:10 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiap tanggal 17 Agustus, upacara pengibaran bendera Merah Putih di Istana Merdeka selalu disiarkan di layar televisi.

Salah satu yang menyita perhatian masyarakat tentunya keberadaan pasukan pengibar bendera (paskibra) yang terdiri dari siswa di jenjang SMA.

Tapi tahukah kamu siapa saja orang yang dipercaya pertama kali mengibarkan bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 silam.

Dilansir dari laman platfrom edukasi Ruang Guru, Selasa (17/8/2021), ada tiga tokoh yang mengibarkan bendera merah putih. Yuk kenali siapa saja mereka?

Baca juga: Ceritakan Keunikan India, Dosen UMM Sukses Jadi Youtuber

Setelah memproklamirkan kemerdekaan, pengibaran bendera sang merah putih dilakukan oleh 3 orang saja. Mereka bertugas sebagai pembawa bendera, pengerek tali di tiang bendera dan sebagai pembentang bendera. Berikut 3 tokoh yang mengibarkan bendera pada 17 Agustus 1945.

1. Abdul Latief Hendraningrat

Latief lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Ayahnya merupakan seorang demang (atau bisa disebut camat di era sekarang) di daerah Jatinegara, Jakarta Timur.

Latief terdaftar di pelatihan ketentaraan bentukan Dai Nippon, Sinen Kunrenshoo (Pusat Latihan Pemuda) di tahun 1942 dan bergabung di PETA (Pembela Tanah Air). Di PETA, Latief menempati posisi komandan kompi atau setingkat di bawah komandan batalyon yang merupakan posisi tertinggi di posisi tersebut.

Sebelum proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Latief turut berperan untuk mendesak Soekarno-Hatta kala itu untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Saat proklamator ‘diculik’ ke Rengasdengklok, Latief bertugas mengamankan lokasi diadakannya proklamasi.

Sesaat setelah proklamasi dikumandangkan, Latief disodorkan baki yang berisi bendera yang telah dijahit oleh Fatmawati, istri Soekarno.

Baca juga: Akademisi UI Teliti Terapi Sel Punca sebagai Solusi Antipenuaan

2. Suhud Sastro Kusumo

Suhud merupakan sahabat dari Latief. Hingga saat ini tidak banyak literatur yang mengisahkan tentang kehidupannya. Diketahui, Suhud lahir tahun 1920.

Beliau menjadi anggota Barisan Pelopor yang didirikan Jepang. Beliau wafat pada tahun 1986 di usianya yang ke 66 tahun. Di buku sejarah, nama Suhud selalu bersanding dengan Latief sebagai pengibar bendera.

Padahal, sebelum memulai tugas sebagai pengibar bendera pada 17 Agustus 1945, Suhud pernah memiliki peran lain. Menjelang hari proklamasi, tepatnya di tanggal 14 Agustus 1945, Suhud dan beberapa anggota Barisan Pelopor kala itu, ditugaskan untuk menjaga keluarga Soekarno.

Namun, di tanggal 16 Agustus, Suhud kecolongan dengan diculiknya Soekarno oleh golongan pemuda. Inilah awal mula terjadinya peristiwa Rengasdengklok kala itu.

Baca juga: Anak Usaha Dexa Group Buka Lowongan Kerja Lulusan SMA dan S1

3. SK. Trimurti

SK Trimurti adalah istri Sayuti Melik yang merupakan juru ketik proklamasi. Ternyata, Trimurti secara tidak langsung menjadi pengibar bendera lho.

Setelah Soekarno membacakan teks proklamasi dan berdoa, beliau mengusulkan bahwa pengerekan bendera sebaiknya dilakukan seorang prajurit saja. Akhirnya Latief dan Suhud yang mengibarkan bendera merah putih.

Hingga saat ini, paskibra di sekolah, kebanyakan dilakukan oleh 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan di tengah. Petugas laki-laki bertugas mengerek tali bendera dan membentangkan bendera. Sedangkan petugas perempuan bertugas membawa bendera dan memegang tali bendera.

Baca juga: Tertarik Kuliah di Vietnam Gratis? Buruan Daftar Beasiswa TDTU

Itulah 3 tokoh pengibar bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Kamu bisa menjadi seorang pengibar bendera bahkan ke tingkat nasional asal mau belajar dan disiplin saat berlatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com