Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UGM Kembangkan Kemasan Makanan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 05/08/2021, 14:31 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pembungkus makanan dari styrofoam sudah populer di masyarakat. Tetapi, kemasan itu ternyata mengandung zat berbahaya yang tidak baik bagi tubuh.

Selain tidak ramah lingkungan, styrofoam juga mengandung senyawa benzena dan styrene yang memiliki efek samping bagi kesehatan.

WHO juga menyatakan jika benzena dapat memicu munculnya sel kanker. Sedangkan styrene dapat mengakibatkan berbagai persoalan kesehatan seperti sakit kepala, gangguan saraf, leukemia dan lainnya.

Baca juga: Ini Syarat dan Cara Daftar Bantuan UKT Rp 2,4 Juta Kemendikbud Ristek

Terkait hal itu, empat mahasiswa UGM mencari solusi untuk mengurai persoalan yang ada. Mereka kemudian menggagas pengembangan kemasan makanan yang aman bagi kesehatan.

Tentu kemasan makanan itu ramah lingkungan, sebab terbuat dari rumput laut sebagai pengganti kemasan styrofoam.

Menurut ketua tim pengembang, Ilham Firdhausi, keberadaan rumput laut di Indonesia cukup melimpah dan berpotensi digunakan sebagai bahan kemasan di masa depan yang aman dan ramah lingkungan.

Ilham menjelaskan pemilihan rumput laut sebagai bahan kemasan karena di dalamnya mengandung senyawa karagenan.

"Senyawa ini merupakan salah satu fikokoloid yang menunjukkan kemampuan pembentukan film yang sangat baik," ujarnya seperti dikutip dari laman UGM, Kamis (5/8/2021).

Dalam pembuatan bioplastik rumput laut ini menggunakan karagenan sebagai bahan utama. Lalu, diberikan penambahan bahan pendukung yaitu gliserol, air dan beeswax.

Berikutnya, karagenan dicampur dengan air dan gliserol untuk dipanasakan lalu diberikan tambahan beswax.

Baca juga: Pakar UGM: Perawatan Paliatif di Masa Pandemi Bisa Online Meeting

Setelah larut lalu disaring yang selanjutnya dicetak sebagai kemasan makanan. Terakhir dilakukan proses pengeringan sebelum siap digunakan.

Adapun gagasan pengembangan bioplastik dari rumput laut ini lahir dari pemikiran Ilham bersama dengan teman satu fakultasnya di Fakultas Teknologi Pertanian yakni:

  • I Nyoman Anggie Pratishta
  • Arif Ramadhan
  • Dimas Wahyu Prasetyo

Mereka dari Fakultas Biologi di bawah bimbingan Andika Wicaksono Putro, S.T.P., M.Sc.

Konsep tersebut berhasil lolos mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud Ristek melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Futuristik (PKM-GFK) 2021.

Arif menambahkan gagasan kemasan makanan dari rumput laut ini menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi persoalan sampah plastik, terutama pencemaran laut akibat sampah plastik termasuk styrofoam.

Dijelaskan, kemasan makanan dari rumput laut ini memiliki nilai aman bagi makanan dan lingkungan. Selain dapat terdegradasi di alam juga bisa menjadi pupuk organik bagi tanaman.

"Kalau styrofoam setelah dipakai tidak punya nilai ekonomis, hanya menjadi limbah yang mencemari lingkungan dengan waktu urai yang sangat lama," terangnya.

Untuk saat ini mereka terus melakukan pengembangan dan evaluasi guna mendapatkan formula terbaik agar diperoleh kemasan yang lebih layak pakai.

Baca juga: Dosen dan Mahasiswa Ini Mulai Berdamai dengan Pandemi

Dengan begitu, diharapkan kedepan gagasan tersebut dapat diimplementasikan dan berkontribusi dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan lingkungan akibat penggunaan styrofoam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com