Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

4 Cara Sekolah Sediakan Pembelajaran Ramah Anak di Masa Pandemi

Kompas.com - 19/07/2021, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Basyir, Kepala SDN 131/IV Kota Jambi

KOMPAS.com - Sebagai sekolah yang mendapat predikat ramah anak, kami berupaya memastikan 346 siswa bisa tetap mendapat layanan pembelajaran berkualitas di masa pandemi.

Daerah kami berada di zona kuning dan oranye dalam penyebaran Covid-19. Kondisi ini membuat kami sejak Januari 2021 mendapat izin melaksanakan PTM terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang dipadukan dengan belajar dari rumah (BDR).

Apalagi berdasarkan hasil diskusi dengan orangtua, mayoritas mereka memilih anaknya mengikuti PTM terbatas di sekolah. Tapi ada 12 siswa yang orangtuanya memilih tetap mengikuti BDR secara penuh, kami tetap memfasilitasinya.

Upaya ini untuk menghindari siswa tidak mendapatkan pembelajaran yang bisa berdampak terjadinya learning loss atau penurunan kemampuan belajar.

Learning loss berpotensi terjadi pada anak yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring karena terkendala fasilitas atau motivasi belajarnya yang menurun karena BDR yang berkepanjangan.

Untuk itu ada empat upaya yang kami lakukan:

1. Buka ruang konsultasi orangtua dan siswa

Setiap kelas kami wajibkan membuka konsultasi untuk orangtua dan siswa. Konsultasi ini dibuka secara daring dan luring. Orangtua atau siswa bisa langsung memberi masukan atau berdiskusi dengan guru kelas mengenai masalah pembelajaran atau hal yang ingin disampaikan.

Mereka bisa bertanya melalui WhatsApp, SMS, ataupun berbicara melalui telepon. Bagi yang mau berkonsultasi di sekolah, orangtua juga bisa bertemu dengan guru atau kepala sekolah usai pembelajaran.

Melalui ruang konsultasi ini, sekolah dan orangtua bisa saling mendukung untuk memastikan setiap anak bisa mengikuti pembelajaran.

Baca juga: Orangtua Siswa Berharap PTM Terbatas Segera Digelar, Ini Alasannya

2. Home visit guru

Untuk siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring atau memerlukan pendampingan dari guru, sekolah membuat program home visit atau guru akan datang ke rumah siswa. Materi-materi pembelajaran sudah disiapkan untuk pembelajaran selama satu minggu.

Dalam home visit ini, selain menerapkan protokol kesehatan, orangtua siswa juga dilibatkan agar mengetahui kegiatan belajar dari rumah untuk anaknya. Guru juga wajib memberikan umpan balik dari tugas-tugas yang dikerjakan siswa.

3. Pembelajaran aktif berdiferensiasi

Kami menerapkan pembelajaran aktif yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Tidak semua siswa kami memiliki gawai dan akses internet, bahkan ada yang tidak punya televisi.

Untuk itu kami merancang kegiatan BDR daring maupun luring yang tetap mendorong siswa lebih banyak mengalami. Siswa diajak melakukan kegiatan percobaan, pengamatan, pemecahan masalah, sampai berkreasi membuat hasil karya yang bermanfaat.

Misalnya, siswa membuat percobaan tentang zat tunggal dan zat campuran melalui pembuatan lilin sederhana dari minyak sayur. Ada kegiatan membuat buku cerita sendiri berdasarkan imajinasi siswa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com