Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Literasi, Kemendikbud Ristek Cetak 120 Judul Buku dan 748 Bahan Bacaan

Kompas.com - 21/06/2021, 20:54 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencetak 120 judul buku dan 748 bahan bacaan baru. Cetakan tersebut melingkupi jenjang PAUD, SD, hingga tingkat SMA atau sederajat.

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa sejak tahun 2016, Badan Bahasa telah melaksanakan program penyediaan bahan bacaan literasi.

Hal ini, untuk mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN). Tahun 2021 konsentrasi penyediaan bahan bacaan literasi berfokus pada jenjang usia dini dan pembaca awal kelas 1, 2, dan 3.

“Pola penyediaan dilakukan melalui sayembara dan sudah terpilih 63 penulis yang akan menghasilkan 75 naskah untuk jenjang PAUD (prabaca 2), SD Kelas 1 (pembaca dini), SD Kelas 2 dan 3 (pembaca awal),” ungkap Aminudin dilansir dari laman Kemendikbud.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Aminudin menambahkan bahwa kegiatan yang dihelat selama empat hari itu bertujuan meningkatkan kemampuan penulis dalam menghasilkan naskah yang sesuai dengan ketentuan Badan Bahasa.

Kemudian, dapat mengarahkan penulis dalam menggali dan menuangkan ide dalam menulis buku bacaan anak usia dini dan kelas awal.

Tentu melalui tema-tema yang telah ditentukan, yaitu keluarga dan sahabat, satwa dan tumbuhan, hobi/kegemaran, kesehatan, serta kearifan lokal/tradisi.

“Penulis yang terpilih dalam pembuatan buku literasi ini diharapkan dapat membuat buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan hanya berdasarkan keinginan penulis,” ujar Aminudin.

Lebih lanjut, ia mengharapkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan GLN, khususnya dalam hal penyediaan bahan bacaan literasi.

Baca juga: Asesmen Nasional 2021, Apa Itu Literasi Membaca dan Literasi Matematika?

“Semoga ikhtiar untuk menyediakan bahan bacaan literasi juga dilakukan oleh berbagai pihak sehingga tiap anak di Indonesia dapat membaca tiga buku baru per tahun sesuai standar UNESCO dapat terwujud,” harap Aminudin.

Literasi merupakan bagian penting dalam upaya penanaman budi pekerti. Hal ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penanaman Budi Pekerti yang salah satunya dilakukan melalui aktivitas membaca.

Untuk mendukung hal tersebut, minat baca pada anak perlu dipupuk sejak usia dini dan dimulai dari lingkungan keluarga. Ketersediaan pilihan buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya, terutama usia dini akan membantu meningkatkan minat baca pada anak.

Selain itu, bahan bacaan yang sesuai juga diharapkan mampu mendorong praktik baik literasi baca-tulis di sekolah, komunitas literasi, serta kegiatan lain yang berkaitan erat dengan penumbuhan budaya literasi.

Secara umum, hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terselesaikannya target 50 persen penulisan bahan bacaan literasi yang berkualitas dengan berfokus pada sasaran pembaca.

Baca juga: Mengenal Ikigai, Rahasia Etos Kerja Tinggi dan Karier Cemerlang ala Jepang

Total buku yang akan disusun berjumlah 75 bahan bacaan literasi untuk jenjang prabaca 2, pembaca dini, dan pembaca awal.

Namun secara khusus diharapkan buku yang dihasilkan yakni memiliki materi yang berkualitas, menyajikan topik yang sesuai dengan jenjang pembaca, mempunyai kesesuaian kaidah kebahasaan dan keterbacaan, dan mempunyai kegrafikaan yang sesuai dan menarik untuk pembaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com