Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mandiri Belajar dengan "Self-Regulated Learning"

Kompas.com - 21/06/2021, 10:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Linda Setyowati dan Riana Sahrani

KOMPAS.com - Adanya pandemi Covid-19 berpengaruh kepada seluruh sektor termasuk aktivitas masyarakat di Indonesia.

Salah satunya penerbitan surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 36962/MPK.A/HK/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease (Covid-19).

Pembelajaran yang biasa dilakukan tatap muka, berubah ke sistem daring atau online.

Pembelajaran secara daring memiliki potensi dalam belajar, di antaranya kebermaknaan belajar, kemudahan untuk mengakses sumber pembelajaran, dan dapat meningkatkan hasil belajar (Setyosari, 2015).

Namun kenyataannya banyak sekali hambatan yang datang ketika melakukan pembelajaran secara daring, di antaranya masalah jaringan atau sinyal, keterbatasan peralatan elektronik yang dimiliki, dan terkadang kondisi rumah yang tidak memadai untuk belajar.

Pada kondisi pandemi maupun kondisi normal, siswa dituntut untuk dapat belajar secara mandiri karena tidak semua guru ataupun pendidik dapat memantau siswa belajar dengan baik.

Selain itu, belajar mandiri juga bertujuan membentuk siswa memiliki kemampuan belajar sepanjang hayat serta dapat mengatur keadaan dirinya dalam kegiatan belajar.

Manfaat dari kemandirian belajar di antaranya adalah siswa dapat belajar sesuai dengan keinginan, harapan dan motivasinya, siswa dapat lebih aktif dan merencanakan sendiri proses dan hasil pembelajarannya.

Dengan belajar mandiri dapat meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan berpikir kritis, dapat mengambil keputusan, inovatif, dan percaya diri (Oishi, 2020).

Baca juga: PJJ Rasa Tatap Muka, Ini 3 Strategi yang Perlu Dilakukan Sekolah

Self-regulated learning

Kemampuan individu dalam mengelola secara efektif dan baik pengalaman dan proses belajar sehingga memperoleh hasil yang optimal disebut dengan self-regulated learning (Wolter, 2003).

Adapun Zimmerman mengatakan bahwa self-regulated learning adalah konsep mengenai bagaimana seorang peserta didik menjadi pengatur waktu dirinya sendiri.

Self-regulated learning berperan penting dalam pembelajaran karena membantu mengarahkan siswa pada kemandirian belajar, yakni mengatur jadwal belajar, menetapkan target belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan secara mandiri.

Siswa dengan self-regulated learning mampu mengatur waktu belajar mereka sendiri, mencari informasi tentang pengetahuan dan materi pembelajaran dari berbagai sumber, seperti memanfaatkan teknologi yang ada, dan apabila mereka tidak menemukan apa yang mereka cari, guru di sekolah atau guru les dapat menjadi rujukan mereka (Zimmerman, 2008).

Penelitian tentang self-regulated learning telah banyak sekali dilakukan. Hasilnya self-regulated learning tidak hanya penting bagi area akademis seseorang namun dalam berbagai area.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com