Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Jurnal Ditolak Menurut Pakar Universiti Kebangsaan Malaysia

Kompas.com - 02/06/2021, 16:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang akademisi harus terbiasa melalukan riset dan publikasi jurnal. Namun melakukan hal itu tentu tidak mudah dan butuh perjuangan.

Bahkan tidak jarang jurnal yang didaftarkan harus mengalami penolakan terlebih dahulu.

Associate Prof. Norlin Khalid dari Universiti Kebangsaan Malaysia mengungkapkan, beberapa poin yang dapat menyebabkan sebuah jurnal ditolak.

Hal ini disampaikan Prof. Norlin saat menghadiri Webinar 'Economic Analysis and Academic Writing' yang diadakan Program Studi (Prodi) Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan (MESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Baca juga: Tertarik Kuliah di Amerika? Ikuti Program YSEALI Academic Fellowship

Faktor penyebab jurnal bisa ditolak

Beberapa faktor jurnal bisa ditolak menurut Prof. Norlin, antara lain:

1. Kurangnya motivasi atau lack of motivation dan kurangnya literatur yang digunakan.

Hal ini dapat saling berkaitan. Literasi yang kurang terkadang disebabkan karena minimnya literatur yang tersedia, baik di perpustakaan maupun pusat literasi lainnya.

"Hal itu dapat menjadi motivasi untuk terus melakukan penelitian dan menyusun jurnal, sehingga mampu menambah sumbangan literatur," ungkap Prof. Norlin seperti dikutip dari laman UNS, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: SMA Swasta Terbaik di Jakarta Pusat Berdasarkan Rerata Nilai UTBK 2020

2. Penulisan yang buruk

Menurut Prof. Norlin, ide penelitian yang baik tidak akan tersampaikan dengan maksimal jika penyajian tulisan dalam jurnal tidak bagus. Maka perlu untuk terus berlatih hingga dapat menulis dengan tertata dan baik.

"Penulisan saya awalnya sangat buruk. Tapi saya terus berlatih dan mencoba untuk membuat artikel dan jurnal yang bagus," urai Prof. Norlin.

Prof. Norlin juga banyak membaca jurnal yang sudah ada. Kamu bisa ‘meniru’ gayanya seperti apa, bagaimana metodologinya.

"Anda tentu tidak boleh plagiasi. Tapi coba tengok gaya penulisannya. Jadi kita bisa menulis artikel yang baik," jelas Prof. Norlin.

Baca juga: Alumnus Unair Bagikan Tips Merintis Bisnis Klinik Hewan agar Sukses

3. Tidak menggunakan metodologi tepat

Prof. Norlin menambahkan, metodologi tentu sangat penting dalam penyusunan jurnal.
Akan tetapi, terkadang apa yang ditampilkan di latar belakang tidak sesuai dengan metodologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com