Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hardiknas 2021: Ketua DPR RI Minta Cari Penyebab Anak Putus Sekolah

Kompas.com - 02/05/2021, 16:27 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama pandemi, semua aktivitas belajar dipusatkan di rumah. Namun, dampak dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mendapat sorotan banyak pihak.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga sempat mencermati beberapa dampak terlalu lamanya siswa belajar dari rumah.

Dampak belajar dari rumah yang terlalu lama juga disoroti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Baca juga: Hardiknas 2021: Ini 4 Upaya Kemendikbudristek untuk Pendidikan

Ia mengatakan, Kemendikbud Ristek harus mencari penyebab anak putus sekolah pada masa pandemi.

Peringatan Hardiknas 2021 yang mengambil tema "Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar" merupakan momentum tepat untuk memetakan persoalan dan menghadirkan solusinya.

“Apakah karena terkendala pembelajaran jarak jauh (infrastruktur), atau anak berhenti sekolah karena persoalan ekonomi keluarga akibat pandemi,” kata Puan, dilansir dari laman resmi dpr.go.id.

Mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung dan pembelajaran jarak jauh masih mungkin diterapkan di sekolah-sekolah.

Puan juga meminta Kemendikbud Ristek melakukan pembenahan insfrastruktur kegiatan belajar mengajar.

Baca juga: Mendikbud: Upacara Hardiknas Boleh Tatap Muka dengan Satu Syarat Ketat

Puan menegaskan, pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi pemerintah.

“Agar merata dan tidak terjadi kesenjangan infrastrukur PPJ atau online antar daerah dan wilayah,” ungkapnya.

Selain kesiapan dan pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh, Puan juga meminta Kemendikbud Ristek menguji efektivitasnya, serta kualitas tenaga pendidik, peserta didik, dan materi pembelajarannya.

Menurut Puan, hal itu harus dilakukan untuk mencegah semakin lebarnya kesenjangan pendidikan.

Terutama pada masa PJJ yang mensyaratkan infrastruktur digital, akses internet, serta perangkat pendukung lainnya.

“Perlu menguji efektivitas belajar online selama ini. Bila tidak ada tindakan, maka kesenjangan pendidikan bisa semakin lebar.

Ia mengatakan, hal tersebut karena pendidikan adalah hak, serta kebutuhan dasar semua manusia.

"Karena pendidikan adalah hak, kebutuhan dasar, dan harus mampu mewujudkan national and charachter building,” pungkas mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) periode 2014-2019 tersebut.

Baca juga: Sejarah Hardiknas, Tidak Lepas dari Sosok Ki Hajar Dewantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com