Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Kelelawar Selalu Tidur Terbalik Menurut Pakar IPB

Kompas.com - 25/04/2021, 20:34 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelelawar identik dengan binatang yang biasa beraktivitas di malam hari.

Nama kelelawar juga sempat disebut-sebut sebagai binatang yang menyebarkan virus corona di Wuhan, Tiongkok pada awal pandemi Covid-19 hingga akhirnya terjadi secara global tahun lalu.

Binatang kelelawar ini juga punya kebiasaan unik lho. Mereka selalu menggantung di langit-langit gua, dahan, atap atau beberapa tempat lain yang biasa digunakan untuk tinggal.

Ternyata kebiasaan kelelawar tidur terbalik atau selalu menggantung dan tidak pernah mendarat di tanah ini ada penyebabnya lho.

Baca juga: Super Indo Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK

Penyebab kelelawar selalu menggantung

Mengutip dari akun Instagram Institut Pertanian Bogor (IPB), Dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Abdul Haris Mustari mengatakan, kelelawar termasuk dalam Ordo Chiroptera.

Yakni mamalia yang mampu terbang secara sempurna dengan menggunakan sayap.

Abdul menerangkan, keunikan kelelawar dibandingkan dengan jenis mamalia lain adalah posisinya yang selalu menggantung dengan bagian kepala beradadi bawah (hang upside-down) di tempat bertenggernya (roasting sites). Baik di gua, pohon atau pada bangunan.

Baca juga: Ingin Jadi Peternak Ayam Kampung? Ini Kunci Sukses dari Pakar UGM

"Karena posisi kelelawar selalu menggantung dan tidak pernah mendarat di tanah karena evolusi dan perubahan yang sangat signifikan pada tubuh kelelawar," kata Abdul seperti dikutip dari akun Instagram resmi IPB, Minggu (25/4/2021).

Abdul mengungkapkan, kelelawar juga memiliki keunikan lainnya, antara lain:

1. Mamalia ini memiliki kemampuan terbang karena evolusi pada tungkai atau lengan depan yang bermodifikasi menjadi sayap.

Baca juga: Panleukopenia, Pakar IPB: Penyakit pada Kucing yang Mematikan

2. Ukuran pelvis yang mengecil seiring evolusinya yang bertujuan mengurangi bobot tubuhnya memungkinkan kelelawar mampu terbang.

3. Selaput pada lengan yang berfungsi sebagai sayap ini bersifat elastis dan fleksibel sehingga kelelawar dapat merubah bentuk dan bentangan sayapnya dalam waktu yang sangat singkat.

"Sayapnya siap terbang atau diam bertengger di dahan atau gua," jelas Abdul.

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Epidemiolog UGM Sarankan Hal Ini

4. Karena sejumlah evolusi ini, kelelawar tidak mampu berdiri tegak dan berjalan dengan keempat anggota tubuhnya. Baik itu lengan dan kaki.

"Karena itu kelelawar selalu dalam posisi menggantung dengan kepada berada di bagian bawah. Sementara kuku jari-jarinya mencengkram tempat bertenggernya," tutup Abdul.

Itulah penyebab kelelawar selalu menggantung dan tidak pernah menginjakkan kaki di tanah menurut penjelasan pakar dari IPB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com