KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan kembali akan melakukan pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan 2.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril menjelaskan, sebelumnya ada 2.460 calon guru penggerak (CGP) dan 507 pengajar praktik (PP) yang sudah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1.
Menurut dia, jikwa melihat, mendengar, dan merasakan cerita-cerita dari calon Guru Penggerak dan Pengajar Praktik yang sudah ditemuinya di daerah Sorong, Malang, Balikpapan dan Penajam Paser Utara, terdapat semangar baru dalam jiwa Bapak dan Ibu guru.
"Ada sebuah tujuan dan harapan baru yaitu memerdekakan siswa dan rekan guru lainnya”, beber Iwan seperti dikutip dari laman Ruang Guru PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Minggu (18/4/2021).
Baca juga: Trakindo Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1 Fresh Graduate
Menurut Iwan, melalui Progam Guru Penggerak ini ada hal paling mengesankan dari semuanya yakni terlihat sebuah perubahan pola pikir para guru. Perubahan pola pikir ini antara lain:
1. Budaya refleksi
2. Mencari solusi dengan berkolaborasi
3. Semangat egaliter
4. Rasa kekeluargaan yang erat
Baca juga: Deretan Takjil Ini Harus Dihindari Saat Berbuka ala Ahli Gizi RS UNS
Melalui Program Guru Penggerak dapat menghasilkan guru yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik.
Memiliki sebuah profil pelajar sebagai tujuan pendidikan Indonesia yaitu Profil Pelajar Pancasila.
“Murid-murid Indonesia adalah pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila," tandas Iwan.
Seorang guru juga harus menumbuhkan murid-murid yang memiliki karakter sebagai berikut:
Baca juga: Cerita Ramadhan di Perancis, Wisnu Punya Trik Puasa Berdurasi Panjang
Program Guru Penggerak ini juga diharapkan mampu menghasilkan guru yang dapat mengajar dengan kreatif.
Bisa menjadi pelatih/mentor, dan menjadi teman belajar rekan sejawatnya.