KOMPAS.com - Pendaftaran perguruan tinggi kedinasan atau sekolah kedinasan untuk tahun ajaran baru 2021/2022 resmi dibuka sejak Jumat (9/4/2021) melalui laman Badan Kepegawaian Negara (BKN), termasuk pendaftaran Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Hingga Kamis (15/4/2021) pukul 18.26 WIB, BKN melalui laman Twitter mencatat 10 besar Sekolah Kedinasan favorit, di mana IPDN menjadi 5 (lima besar) sekolah kedinasan dengan pendaftar terbanyak.
Sekolah kedinasan dengan pendaftar terbanyak ialah STIS dengan 2.708 orang. Lalu, posisi kedua PKN STAN dengan 1.884 pendaftar, STIN 1.656 pendaftar, IPDN pada posisi empat dengan 1.233 pendaftar, dan posisi kelima STMKG dengan 1.096 pendaftar.
Merangkum laman resmi IPDN, Pelaksanaan SPCP IPDN Tahun 2021 tidak dipungut biaya, kecuali pada tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dikenakan biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) SKD sebesar Rp 50.000 per orang sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2016 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Kepegawaian Negara.
Baca juga: STIS Jadi Sekolah Kedinasan Favorit, Kuliah Gratis dan Jadi Calon ASN
1. Warga Negara Indonesia.
2. Usia peserta seleksi minimal 16 (enam belas) tahun dan maksimal 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 September 2021.
3. Tinggi badan pendaftar bagi pria minimal 160 cm dan wanita minimal 155 cm.
1. Tidak sedang menjalani atau terancam hukuman pidana karena melakukan kejahatan.
2. Tidak bertindik atau bekas ditindik telinganya atau anggota badan lainnya bagi peserta pria, kecuali karena ketentuan agama/adat.
3. Tidak bertato.
Baca juga: Ini Biaya Kuliah di Universitas Indonesia 2021 Program S1 Reguler
4. Tidak menggunakan kacamata/lensa kontak.
5. Belum pernah menikah/kawin, bagi pendaftar wanita belum pernah hamil/melahirkan.
6. Belum pernah diberhentikan sebagai Praja IPDN dan perguruan tinggi lainnya dengan tidak hormat.
7. Apabila pendaftar dinyatakan lulus dan dikukuhkan sebagai Praja IPDN, maka pendaftar:
Baca juga: 10 Politeknik Milik Kemenperin Buka Pendaftaran, Subsidi Biaya Kuliah
1. Berijazah paling rendah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) termasuk lulusan Paket C, bagi lulusan Tahun 2018 sampai dengan 2021, dengan ketentuan: