Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Metode Ini, Mahasiswa UPN Jogja Deteksi Kuantitas dan Kualitas Air

Kompas.com - 15/03/2021, 17:24 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal sering mengalami kekeringan air. Hal ini karena letaknya yang berada di daerah perbukitan.

Untuk membantu mengatasi persoalan tersebut, mahasiswa Program Studi Teknik Geofisika dan Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menemukan inovasi.

Tentu, tujuan dari inovasi ini yaitu untuk mengatasi permasalahan klasik yang kerap terjadi di Gunungkidul, yaitu permasalahan ketersediaan air bersih yang menipis di kemudian hari.

Tentu akibat kondisi geografis dan kondisi batuan di Gunungkidul yang menyebabkan rendahnya penyerapan air bersih.

Baca juga: Daya Tampung 21 Prodi UPN Jogja pada SNMPTN 2021 Berikut Peminat 2020

Faktor topografi dan bebatuan

Melansir laman UPNVY atau UPN Jogja, Senin (15/3/2021), penelitian ini merupakan karya dari tim yang beranggotakan:

  • Ananda Achlaqul Karimah (Teknik Geofisika 2017)
  • Gilang Abdurrozaq Hidayat (Teknik Geofisika 2017)
  • Agus Zuhri Mahenra (Teknik Geofisika 2017)
  • Aulia Syifa Ardiati (Teknik Lingkungan 2017)
  • Bimo Kusumahasto (Teknik Geofisika 2018)

Ketua tim penelitian, Ananda Achlaqul Karimah menjelaskan, penelitiannya itu berjudul "Peran Geosains dalam Peningkatan Kehidupan Masyarakat Kedung Poh Gunungkidul dalam Menghadapi Krisis Air".

Melihat kondisi geografis Gunungkidul yang terletak di pegunungan selatan DIY menyebabkan topografi (permukaan bumi) Gunungkidul sebagian besar di dataran tinggi.

Ditambah dengan faktor batuan pada area Gunungkidul tergolong sebagai batuan gamping (karst) sehingga bersifat sangat mudah meloloskan air.

Dari kedua hal tersebut, air yang sifatnya mengikuti gravitasi, bergerak lebih cepat dari arah atas permukaan tanah ke bawah menuju lapisan tanah yang lebih dalam.

Hal inilah menjadi cikal bakal permasalahan klasik ketersediaan air bersih di Gunungkidul.

Dengan metode geosains

Namun, melalui geosains sebagai ilmu kebumian dapat diketahui keberadaan air/tanah yang tersimpan/terakumulasi di bawah permukaan bumi.

Adapun penelitian ini memiliki dua fokus, yaitu:

1. Kuantitas air

Pada segi kuantitas, tim memakai metode geologi dan geofisika untuk mengetahui dimana lokasi dan kedalaman air tanahnya.

2. Kualitas air

Sementara pada segi kualitas air, tim membuat alat filter air dan mendemonstrasikannya kepada masyarakat bagaimana cara membuat alat filter air tersebut.

Baca juga: Pakar UPN Jogja: Terkait Bencana, Masyarakat Harus Edukasi Diri

"Karena tim saya meneliti melalui media Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), kita bisa mengembangkan skill kita sebagai mahasiswa dan dapat lebih peka dan kritis terhadap permasalahan yang ada di sekitar," terangnya.

Diharapkan, penelitian ini dapat membangun motivasi dan semangat mahasiswa di UPN Jogja dalam menuangkan ide dan kreativitas di lingkup yang lebih besar. Salah satunya yaitu dengan mengikuti PKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com