Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Targetkan Bibit Vaksin Merah Putih Rampung Akhir Maret Ini

Kompas.com - 12/03/2021, 13:05 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro menargetkan bibit vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman akan rampung.

Rencana, bibit vaksin dengan platform protein rekombinan mamalia based siap diserahterimakan ke Bio Farma pada akhir bulan ini untuk dilakukan tahap lanjutan hilirisasi vaksin.

Di hadapan anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rabu (10/3/2021), Menteri Bambang mengatakan serah terima seed vaccine atau bibit vaksin ini tidak dilakukan dengan block-to-block namun dilakukan secara paralel bersama LBM Eijkman dan Bio Farma.

Ia mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia bisa mencontoh negara lain dalam program vaksin mandiri. Artinya, Indonesia bisa didorong memiliki kemandirian dalam ketersediaan vaksin.

Baca juga: Daftar 12 PTNBH Penerima Dana Penelitian Kemenristek, Ini Besarannya

Dorong kemandirian vaksin

Salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat dan sudah melaksanakan kemandirian vaksin adalah India.

"Kita harus melihat kepada India, karena mereka tidak hanya sekedar melakukan hilirisasi dari vaksin yang dikembangkan orang lain, tapi mengembangkan vaksinnya dari nol. Meskipun Indonesia belum berpengalaman memproduksi dari nol, namun saya rasa Indonesia mampu.

Oleh karena itu mari kita dorong kemandirian dalam penyediaan dan pengembangan vaksin nasional," ujar Menteri Bambang, dalam rilis resmi Kemenrsitek/BRIN. 

Ia berharap Vaksin Merah Putih yang dikembangkan di dalam negeri dapat menjadi basis kemandirian bagi negara dalam hal penyediaan dan pengembangan vaksin nasional.

Di samping itu, Menteri Bambang menyebutkan hal penting lainnya terkait pengembangan Vaksin Merah Putih. Yakni, terkait hilirisasi. Dibutuhkan para mitra yang bersedia dan sanggup melakukan proses hilirisasi vaksin Merah Putih.

Menteri Bambang menilai dibutuhkannya pihak swasta tidak hanya menangani terkait proses pengemasan. Namun juga menangani banyak hal mulai dari optimasi, purifikasi, karakterisasi dan seterusnya.

Pihak swasta yang sudah terkonfirmasi untuk mendukung hilirisasi Vaksin Merah Putih saat ini adalah Biotis Pharmaceuticals Indonesia yang bekerja sama dengan pengembangan Vaksin Merah Putih oleh Universitas Airlangga di bawah koordinasi dengan PT Bio Farma.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin Guru Perlu Perhatikan 4 Syarat Ini

Lebih lanjut terkait Vaksin Nusantara yang juga dibahas pada kesempatan tersebut, Menteri Bambang mengatakan saat ini memang Vaksin Nusantara dikembangkan di luar Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.

Namun hal itu bukan berarti Vaksin Nusantara tidak mendapat dukungan pemerintah. Menteri Bambang menyebut, karena Vaksin Nusantara sudah masuk pada tahap uji klinis maka positioning Vaksin Nusantara pada Vaksin Merah Putih adalah menunggu hasil uji klinis fase 1 yang telah dilakukan.

Meskipun uji klinis bisa ditangani oleh sponsor vaksin yang bersangkutan, tetapi akan lebih baik lagi jika mendapat dukungan Kemenkes, dan terutama dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

LBM Eijkman paling maju

Sementara, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan vaksin yang dikembangkan oleh LBM Eijkman menjadi yang paling maju dibandingkan lima institusi lain yang saat ini tergabung dalam Vaksin Merah Putih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com