Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa MIPA UNY: Kurma Jadi Bahan Minuman Berenergi yang Aman

Kompas.com - 17/02/2021, 13:20 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjaga stamina tubuh kini menjadi sebuah keharusan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Jika daya tahan tubuh tidak bagus dan tidak menerapkan protokol kesehatan, risiko terpapar virus bisa menjadi lebih besar.

Bagi sebagian orang, menjaga stamina tubuh bisa dengan mengonsumsi suplemen berenergi yang mengandung vitamin dan mineral. Namun, mengonsumsi suplemen berenergi terus menerus dan berlebihan juga dapat menimbulkan masalah baru karena efek dari sejumlah kafein dan gula yang dikandungnya. 

Terinpirasi dari suplemen berenergi yang biasa dikonsumsi masyarakat, tiga mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat alternatif minuman berenergi yang relatif lebih aman.

Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Formula Minuman Penurun Gula Darah

Kurma sebagai suplemen peningkat stamina

Minuman berenergi ini menggunakan bahan alami, yakni aer nabeez yang merupakan minuman hasil rendaman buah kurma (Phoenix Dactylifera L.).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Fina Indriyani prodi Pendidikan IPA, Ranum Wanudya Prodi Kimia dan Hendrianis Syafira Prodi Biologi. Mereka meneliti potensi buah kurma terutama infusa kurma sebagai suplemen peningkat stamina pada tubuh.

Fina Indriyani menerangkan, buah kurma memiliki banyak kandungan seperti zat besi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh.

“Selain itu kurma mengandung protein, serat, glukosa, vitamin, biotin, niasin, dan asam folat,” papar Fina seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Fina menjelaskan, kurma punya banyak manfaat. Karena dalam buah kurma juga terdapat banyak kandungan kimia. Salah satunya adalah senyawa fenolik dan flavonoid. Kurma menjadi bahan pangan yang kaya akan zat gula, vitamin, mineral, dan serat.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

"Dalam beberapa varietasnya, kandungan zat gulanya dapat mencapai 88 persen dan 12 persen sisanya terdiri dari kandungan kimia lainnya seperti vitamin, mineral, serat dan lain-lain," kata Fina.

Nutrisi dalam kurma cukup banyak

Ranum Wanudya mengungkapkan, kandungan nutrisi yang dimiliki buah kurma cukup banyak dibanding dengan makanan sumber energi lainnya. Selain itu buah kurma kaya akan asam amino, asam lemak, berbagai mineral, vitamin dan serat makanan.

“Buah kurma juga mengandung senyawa fenolik sehingga memiliki sifat antibakteri, antioksidan dan antijamur,” ujar Ranum.

Kandungan senyawa fenolik pada kurma totalnya berkisar antara 10,47 hingga 22,11 mg/100 gram. Kandungan flavonoid yang terkandung dalam buah kurma antara lain rutin, luteolin, isokuersetin, kuersetin, dan apidenin yang berkisar antara 1,22 - 2,82 mg/100 gram.

"Flavonoid adalah keluarga besar senyawa fenolik atau polifenol dengan aplikasi terapeutik yang luas. Sedangkan Quercetin adalah salah satu flavonoid alami yang paling banyak tersebar," beber Ranum.

Sementara itu Hendrianis Syafira menambahkan, peningkatan stamina dapat terjadi dengan adanya aktivitas efek tonik yang ditimbulkan dari infusa buah kurma. Efek tonik, lanjut Syafira, dapat terjadi dengan adanya efek stimulan dari sistem saraf pusat yang ditimbulkan dari golongan psikostimulansia.

Baca juga: Ikut KKN, Mahasiswa UMY Lakukan Hal Ini pada Kelompok Tani Cokelat

Senyawa kimia yang dapat menjadi psikostimulansia atau menstimulasi sistem saraf adalah alkaloid dan flavonoid.

Gunakan metode infusa

Senyawa flavonoid dikatakan memiliki efek stimulan karena dapat menghambat fosfodiesterase, yakni enzim yang memiliki tugas untuk mengubah adenosine monofosfat siklik menjadi AMP yang akan mengaktivasi pembentukan glukosa 6 fosfat menjadi sumber energi tambahan bagi tubuh. Sehingga dapat membuat tubuh menjadi lebih aktif atau berefek stimulan.

"Kami memakai metode infusa dalam penelitiannya, yaitu merendam buah kurma dalam air. Metode ini dipilih karena mempunyai kelebihan seperti mudah dalam pembuatan dan penggunaannya, pelarutnya yaitu air juga tergolong murah dan merupakan pelarut umum yang memiliki polaritas paling besar," imbuh Syafira.

Baca juga: Nori dari Kangkung dan Ikan Lele, Mahasiswa UWM Juara 1 LKTI

Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa infusa buah kurma mengandung senyawa flavonoid khususnya jenis kuersetin. "Sehingga buah kurma dengan metode infusa memiliki potensi untuk menjadi obat peningkat stamina pengganti kafein dan minuman berenergi lainnya," pungkas Syafira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com