Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi, Pegiat Literasi Ini Beralih ke Layanan Daring

Kompas.com - 08/02/2021, 19:48 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kondisi pandemi Covid-19, seluruh aspek kehidupan manusia harus beradaptasi. Khususnya dengan kebiasaan-kebiasaan baru untuk mencegah penularan Covid-19.

Begitu juga dengan kegiatan dalam dunia literasi. Banyak sekali perubahan yang terjadi karena adanya pandemi Covid-19 ini.

Misalnya dalam layanan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), sebelum ada pandemi pada umumnya adalah layanan terkait buku dan pembelajaran. Termasuk kegiatan yang mengasah suatu keterampilan, kemampuan berbahasa dan hal lain yang bisa dilakukan di TBM.

"Kegiatan tersebut biasanya dilakukan secara tatap muka di TBM," kata Heni Wardatur Rohmah selaku Ketua TBM Mata Aksara di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Kegiatan literasi berubah

Menurut Heni, di era pandemi memaksa pegiat literasi berubah. Tentunya layanan yang melibatkan banyak orang baik itu anak dan orang dewasa otomatis terhenti.

Baca juga: Blended Learning: dari Guru Keliling, Literasi hingga Karakter Siswa

Layanan meminjam buku pun juga dihentikan karena khawatir kontaminasi lewat lembaran kertas dalam buku.

Meski banyak hal berubah, para pegiat literasi tak kehilangan akal untuk terus menggelorakan literasi. Khususnya di kalangan anak-anak.

Sejak adanya pandemi, banyak TBM mengalihkan kegiatannya ke layanan daring. Baik lewat live instagram, live facebook, atau zoom meeting. Sisi positifnya, kondisi ini memaksa penyesuaian cepat terhadap kemajuan teknologi.

"Tentunya butuh kesiapan dari pengelola TBM. Sebagai insan yang berkecimpung di bidang literasi, hal ini jadi tantangan tersendiri. Ada yang dengan cepat menyesuaikan, ada yang relatif lambat," ungkap Heni.

Baca juga: Mencari Solusi Akibat Adopsi Teknologi Tanpa Literasi

Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini pula, kreativitas para pegiat literasi diuji. Mampu tidak dirinya menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

Heni mengungkapkan, banyaknya pertemuan daring sebenarnya memberikan kesempatan besar bagi para pegiat untuk terus meningkatkan kapasitas dirinya.

Aneka pelatihan daring tersedia di banyak platform. Tinggal pilih mana yang mau diikuti dan diterapkan. Misalnya, menyelenggarakan kelas bercerita dan bahasa Inggris melalui pertemuan zoom.

"Dalam kondisi saat ini, tutor dituntut kreatif mengolah acara agar peserta tetap aktif dan terlibat," imbuh Heni.

Heni menjelaskan, ketika kemampuan literasi dimaknai dalam 6 bidang yakni baca tulis, sains, numerik, finansial, digital, serta literasi budaya dan kewargaan, maka yang berkembang pesat di era pandemi ini adalah kemampuan literasi digital.

"Literasi saat ini memang tidak dimaknai sempit sebagai kemampuan membaca saja, tapi meluas ke enam hal tersebut. Ini sejalan dengan pembelajaran jarak jauh yang juga diterapkan di sekolah formal," ungkap Heni.

Tantangan bagi orangtua dan pegiat literasi

Dalam kondisi pandemi ini memberikan tantangan bagi orang tua dan pegiat literasi untuk memberikan bekal, memilah dan memilih sumber informasi, dan memanfaatkannya untuk kehidupan.

Namun sayangnya, tidak semua pegiat literasi atau TBM bisa mengoptimalkan keberadaan teknologi.

Sebagian besar mati suri di masa pandemi ini. Beberapa TBM di Gunungkidul seperti Gubug Pintar Semanu, Bhineka Eka Bhakti Bedoyo dan Paliyan tetap menyelenggarakan peminjaman buku seperti biasa.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Polri, STIK dan Perpusnas Jalin Kerja Sama

"Setahu saya ada beberapa TBM yang sudah berbasis IT. Di Kota Yogyakarta ada Reading Corner dan TBM di Bantul ada Helicopter," tutup Heni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com