Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Shafa, Siswi MAN 3 Sleman Hibur Anak Korban Gempa Mamuju

Kompas.com - 04/02/2021, 15:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Bencana alam selalu menyisakan duka bagi semua orang. Terlebih bagi kalangan anak-anak yang mungkin saja merasakan trauma.

Seperti bencana alam gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat baru-baru ini. Tak hanya merusak bangunan fisik tapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi warga Mamuju, khususnya anak-anak.

Hal ini menggugah hati Shafa Kamila, siswi MAN 3 Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan kegiatan trauma healing bersama anak-anak di Mamuju.

Shafa yang berasal dari Desa Bambamanurung, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat menghibur anak-anak terdampak gempa.

Tepatnya di Desa Tanete Pao Mamuju, Sulawesi Barat.

Hibur anak-anak korban gempa

Shafa tak sendiri melakukan aksi trauma healing ini. Bersama Banser Siaga Bencana (Bagana) Satkorwil Sulawesi Barat melakukan beberapa kegiatan menghibur bersama anak-anak.

Tujuannya agar anak-anak melupakan sejenak bencana alam yang baru saja mereka alami.

Baca juga: Gempa Mamuju dan Majene, 27 Sekolah Rusak Ringan hingga Berat

"Kegiatan ini bertujuan meringankan atau mengurangi rasa trauma anak-anak atas peristiwa gempa bumi yang telah mengguncang tempat tinggalnya," urai Shafa seperti yang dilansir dari laman Kemenag.go.id (31/1/2021).

Selama Shafa berinteraksi dengan anak-anak korban gempa, ia melihat masih banyak anak-anak yang enggan untuk lepas dari pelukan ibunya. Trauma yang mereka alami memang berat.

Anak-anak antusias ikuti kegiatan

“Alhamdulillah, mereka antusias dan sangat senang dengan kegiatan yang kami berikan. Kami mengajak mereka untuk bermain bersama, bernyanyi, dan juga bercerita bersama,” ungkap Shafa.

Karena dalam kondisi pandemi Covid-19, seluruh kegiatan selalu menerapkan protokol kesehatan. Shafa dan relawan lainnya juga memakaikan masker bagi anak-anak korban gempa.

Baca juga: Mahasiswa ITS Gagas Kumbang Cyborg Bantu Cari Korban Bencana

“Kami pun menyiapkan parsel sebagai hadiah untuk mereka. Parcel yang merupakan hasil dari sebagian donasi dari MAN 3 Sleman ini diharapkan menjadi penyemangat dan dapat menghilangkan rasa trauma yang berat,” ucap remaja yang bercita-cita menjadi dokter kandungan ini.

Shafa mengungkapkan, meski hanya sebentar, kegiatan trauma healing seperti ini sangat berdampak positif bagi masyarakat. Terlebih bagi anak-anak. Terbukti, sesaat sebelum para relawan berpamitan, semua anak-anak memeluknya dan memintanya kembali lagi bermain bersama.

“Saya sempat meneteskan air mata keharuan seraya berucap syukur bahwa saya masih diberikan keselamatan dari gempa ini. Semoga anak-anak yang masih berada di pengungsian selalu kuat, dan tabah dengan cobaan yang Tuhan berikan ini,” tutur Shafa. 

Baca juga: MPLS Daring di Yogya, SMA Ini Kenalkan Mitigasi Bencana Gunung Merapi

Yakinkan anak-anak kondisi akan segera membaik

Saat berinteraksi dengan anak-anak korban gempa Mamuju, Shafa dan teman-temannya berusaha meyakinkan mereka bahwa kondisi akan segera berubah menjadi lebih baik lagi.

“Kami juga selipkan pesan dan tanamkan keyakinan, bahwa sebentar lagi semua ini pasti akan segera berlalu. Anak-anak harus kuat, semangat, dan tentu harus selalu berdoa memohon kepada Tuhan,” ungkap Shafa yang pernah dinobatkan sebagai Duta Pendidikan di tempat asalnya ini.

Kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban gempa Mamuju ini juga terlaksana berkat bantuan para guru di MAN 3 Sleman.

Baca juga: Pakar UPN Jogja: Terkait Bencana, Masyarakat Harus Edukasi Diri

"Ada beberapa donatur yang telah berkenan memberikan sumbangan bagi warga korban gempa Mamuju,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com