Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Keluarkan Abu Vulkanik, Sekolah Tetap Tatap Muka

Kompas.com - 03/02/2021, 20:17 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Hujan abu vulkanik yang mengguyur enam desa di Lumajang  tak membuat aktivitas belajar tatap muka di sekolah terhenti. 

Hujan abu vulkanik menimpa enam desa di Lumajang, yakni Desa Tambahrejo, Desa Tumpeng, Desa Kelapa Sawit, Desa Penanggal, Desa Sumbermujur dan Desa Pasrujambe, Namun, sejak pukul 08.00 WIB, siswa tetap berangkat ke sekolah.

Di Kabupaten Lumajang sendiri, aktivitas pembelajaran memang telah diizinkan untuk tatap muka.

Hal ini, merujuk dari adanya Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Timur, Nomor: 420/8174/101.1/2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: SKB 3 Menteri: Sekolah Negeri Wajib Cabut Aturan Seragam Keagamaan

Melalui Program Sinau Bareng (PSB), sekolah bisa membuka kelas dengan syarat menerapkan protokol kesehatan dan hanya diisi 25 persen siswa dari jumlah keseluruhan.

Termasuk salah satunya, sekolah SMA Roudlotul Mustofa, di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro Kab. Lumajang masih terus melaksanakan sekolah tatap muka.

Kepala Sekolah SMA Roudlotul Mustofa, Ato'illah mengatakan meski hujan abu vulkanik mengguyur namun hal itu belum dinilai sangat serius.

"Dampak erupsi di sini biasa saja. Belum begitu besar. Hanya, hujan debu sebentar. Siswa tetap melangsungkan tatap muka namun secara bergantian," kata dia.

Sistemnya, dari 73 siswa kelas 10 hingga kelas 12, akan masuk secara bergantian sesuai kuota. "Kelas 10 dan 11, masuknya hanya 25 persen, kelas 12, 50 persen," ujarnya.

Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar untuk SD-SMA

Ia mengatakan, sebagai sekolah yang terdampak erupsi Gunung Semeru, pihaknya tak cuma meminta siswa menggunakan masker dan meningkatkan kewaspadaan.

"Kami sudah melaksanakan latihan tanggap bencana pada tahun 2019 dengan BPBD Kab.Lumajang," ujarnya.

Saat ini, Kab.Lumajang memiliki Organisasi Siswa Tanggap Bencana (OSTB) yang rutin menyelenggarakan jambore pelatihan untuk menanggulangi bencana banjir, lahar dingin, dan erupsi yang sering kali menimpa kawasan Kab.Lumajang.

Disisi lain, Kec. Pronojiwo yang berada di perbatasan Kab.Lumajang dan Kab.Malang juga masih terus melakukan kegiatan belajar di sekolah.

Padahal, lokasi desa ini hanya sekitar 8,5 km dari Gunung Semeru. Desember tahun lalu, melansir dari twitter magma Indonesia, ada awan panas bergerak sejauh 2 sampai 11 kilometer ke arah desa ini.

Baca juga: Usia 25 Tahun, Mahasiswa Ini Raih Gelar Doktor Tercepat-Termuda FTUI

Hingga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat itu, menyatakan Gunung Semeru berstatus waspada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com