Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi, Universitas Muria Kudus Terus Kembangkan Metode Kuliah Daring

Kompas.com - 10/01/2021, 15:18 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Hingga kini, pandemi Covid-19 di Indonesia belum mereda. Bahkan pemerintah memberlakukan PSBB Jawa Bali atau penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Meski demikian, pandemi tak menghambat Universitas Muria Kudus (UMK) untuk tetap melakukan perkuliahan, meski dengan metode yang berbeda.

Adapun metode yang digunakan ialah daring. Sebab metode ini masih jadi cara yang efektif agar perkuliahan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Rektor UMK, Prof. Dr. Darsono akan terus menyempurnakan pola dan teknis kuliah daring yang sudah berjalan semenjak adanya pandemi.

Baca juga: 9 Hal Paling Horor Selama Kuliah Daring, Kamu Pernah Alami?

"Terkait masa pandemi, UMK sudah melakukan adaptasi pada proses perkuliahan secara daring," ujar Prof. Darsono usai pelantikan dirinya sebagai Rektor UMK, Sabtu (9/1/2021).

Manfaatkan teknologi IT

Dijelaskan, metode lainnya ialah dengan pengembangan resources sharing sumber daya UMK, memanfaatkan teknologi, hingga melakukan kerja sama antarprogram studi agar semua mahasiswa bisa tetap mengikuti program perkuliahan.

Adanya gedung lima lantai, dan penambahan teknologi IT yang canggih juga dianggap bisa memenuhi dan mendukung kebutuhan selama proses perkuliahan daring ataupun luring.

"Dengan mengupayakan optimalisasi bentuk digitalisasi dari sumber belajar dan sumber ajar. Sehingga bisa menghasilkan produk tridharma yang unggul. Baik untuk mahasiswa ataupun dosen pengajar," terangnya.

Menurutnya, pembelajaran daring juga memiliki banyak keuntungan untuk mahasiswa. Yakni mahasiswa akan lebih paham dan memiliki banyak waktu luang untuk mengembangkan diri di bidang IT.

Mahasiswa juga akan lebih mandiri, sebab kuliah daring memaksa mahasiswa lebih aktif dalam hal memperluas bahan materi yang sebelumnya sudah diajarkan sekilas oleh dosen.

"Mahasiswa juga bisa memperbanyak pengalaman berinteraksi dengan masyarakat dan menambah pendapatan dengan memanfaatkan waktu luang untuk membuka usaha seperti, online shop," terangnya.

Bentengi dari paham radikal

Tidak hanya itu saja, Prof. Darsono juga punya cara membentengi diri agar paham radikalisme tak masuk di area kampus.

Di mulai dari awal mahasiswa masuk, melalui mekanisme sistem preventif dengan program pengenalan kampus yang steril tanpa adanya nuansa radikalisme.

Secara sistematis juga dituangkan dalam kurikulum perkuliahan. Seperti pendidikan agama, Pancasila dan kewarganegaraan.

Hingga pembekalan kebelanegaraan yang bekerja sama dengan intitusi luar UMK, untuk penumbuhan kesadaran berbangsa dalam citra keagamaan yang harmonis.

Baca juga: Agar Tak Salah Pilih Jurusan Kuliah, Pahami Dulu 7 Tips Ini

"Secara struktural juga untuk mencegah potensi radikalisme dari semua unsur. Yakni dengan mewujudkan tata kelola kehidupan kampus dalam antar agama, ras, dan budaya yang terkontrol dan bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di lingkup kampus, tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com