Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Pergeseran Makna, "Hari Ibu" Berbeda dengan "Mother's Day"

Kompas.com - 13/12/2020, 19:15 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Ada perbedaan mendasar antara peringatan Hari Ibu yang dirayakan dalam agenda nasional setiap 22 Desember dengan perayaan "Mother's Day" sebagai agenda internasional setiap 9 Mei.

"Hari Ibu bukan Mother's Day. Dalam masyarakat banyak pergeseran makna terlebih di kalangan milenial," jelas Ketua Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Giwo Rubianto dalam webinar "Hari Ibu Bukan Mother's Day" yang digelar Kowani, Jumat (11/12/2020).

Hari Ibu, jelas Giwo, memiliki makna sejarah perjuangan pergerakan perempuan dan bukan sekadar satu hari di mana anak-anak memberi setangkai bunga atau memanjakan para ibu.

"Lebih dari itu, Hari Ibu menjadi kebangkitan kaum perempuan dalam menggalang persatuan dan kesatuan perjuangan yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia," tegas Giwo.

Baca juga: Hari Ibu Sedunia, seperti Apa Cerita di Balik Perayaannya?

Lebih dari "Mother's Day"

Perjalanan panjang Hari Ibu, ungkap Giwo, merupakan perjuangan Kongres Wanita Indonesia yang dimulai sejak 28 Oktober 1928 yang ikut menggugah organisasi perjuangan wanita untuk menggalang persatuan.

Ada tujuh organisasi perempuan yang menjadi penggagas pendiri Kongres Perempuan Indonesia yang pertama adalah Wanito Utomo, Putri Indonesia, Aisyiyah, Jong Islamieten Bond, Wanita Taman Siswa, Jong Java Meisjeskring, dan Wanito Katholik.

Dalam Kongres Perempuan pertama yang digelar 22-25 Desember 1928 terbentuk organisasi perempuan Indonesia pertama dan mandiri dengan nama “Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia” disingkat PPPI yang kemudian menjadi Kowani hingga saat ini.

Tanggal bersejarah 22 Desember inilah yang kemudian ditetapkan Presiden Soekarno menjadi “Hari Ibu” yang dikukuhkan melalui Kepres RI No. 316 tanggal 16 Desember 1959 menjadi Hari Nasional yang bukan hari libur.

"Di sini kita dapat melihat apa yang menjadi tujuan Hari Ibu, yakni menjalankan amanah founding mother yakni menjadi Ibu Bangsa untuk mewujudkan pribadi wanita Indonesia yang mandiri dan berbudi luhur," jelasnya.

Rangkaian Hari Ibu 2020

Oleh karena itu, lanjut Giwo, peringatan Hari Ibu lebih dari pada Mother's Day. "Tetapi upaya bangsa Indonesia mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan," tambahnya.

Giwo kembali mengingatkan, "dalam Hari Ibu tahun 2020 terlebih di masa pandemi ini, bukan sekadar diperingati atau dirayakan melainkan harus menjadi momentum perempuan menjadi garda terdepan dan memegang peran sebagai Ibu Bangsa."

Dalam kesempatan sama, Titi Eko Rahayu, Wakil Ketua Umum Panitia Nasional Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-92 menjelaskan, PHI 2020 mengangkat tema besar "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju".

Titi menjelaskan kegiatan akan banyak dilakukan secara online dan offline mulai dari bazar virtual, bantuan sosial hingga ziarah taman makan pahlawan. 

“Kalau untuk offline atau tatap muka itu sangat terbatas dan minimalis dengan memperhatikan protokol kesehatan tanpa mengurangi makna, semangat, dan kekhidmatan acara,” ungkapnya 

Baca juga: Hari Ibu Sedunia 2020: Tanggal, Sejarah dan Maknanya

Titi juga menyampaikan PHI 2020 akan mengangkat 5 isu besar perempuan saat ini; (1) peningkatan pemberdayaan perempuan bidang kewirausahaan, (2) peran Ibu dan keluarga dalam pendidikan anak, (3) pengurangan angka kekerasan pada perempuan dan anak, (4) penurunan jumlah pekerja anak, dan (5) penurunan perkawinan anak.   

Puncak peringatan Hari Ibu 2020 akan dilakukan kolaborasi antara Kowani, BPIP dan Kompas TV dan mengangkat tema "Senyum Ibu Pertiwi" pada 22 Desember 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com