Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Quipper: Seperti Ini Guru Profesional

Kompas.com - 27/11/2020, 13:38 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama masa pandemi Covid-19 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah (BDR).

Untuk mendukung kinerja para guru, Kemendikbud menghadirkan platform Guru Berbagi agar peserta didik atau siswa tetap mendapatkan pembelajaran yang bermakna.

Guru berbagai merupakan gerakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bersama hadapi Covid-19.

Terkait guru berbagi, Yaswardi selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (GTK Dikmensus) Kemendikbud memberikan tanggapan.

"Guru berbagi menurut pandangan saya adalah langkah untuk mencapai guru profesional yang sebenarnya," ujar Yaswardi pada webinar gelaran Quipper bekerjasama dengan Fruit Tea Sosro, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Ini Harapan Komisi X DPR Terkait Dibukanya Seleksi Guru PPPK

Jadi sosok menginspirasi

Namun, menurut Yaswardi, guru profesional tidak cukup dengan kompetensi yang dipersyaratkan saja. Misalnya saja kepribadian sosial.

Tetapi seorang guru harus bisa menjadi sosok guru yang menginspirasi berbagai ilmu dan pengetahuan. Serta memiliki rasa empati dan simpati, terlebih pada masa pandemi.

"Jadi, guru berbagi itu adalah bentuk keprofesional seorang guru. Bukan hanya di masa pandemi saja, tetapi di berbagai waktu dan tempat," terangnya.

Sementara narasumber lain, Itje Chodidjah (Pakar Pendidikan) menyatakan, puncak dari profesional itu ialah ketika guru mau berbagi dan menginspirasi.

"Saya sebagai pelatih guru hanya pemantik saja. Tapi, yang jadi pembelajaran hakiki ialah adanya interaksi bermakna dan positif antar guru itu sendiri," katanya.

Tak hanya itu saja, manfaat lain dari guru berbagi ialah bisa menambah pengetahuan dan keterampilan serta terbangun kepercayaan diri.

Harus terus belajar

Terkait penggunaan teknologi akibat dampak pandemi, Itje mengatakan bahwa pandemi adalah titik balik percepatan di abad 21.

"Kini, tiba-tiba guru tidak mahir menjadi mahir. Guru yang tadinya antipati teknologi, kini menjadi dekat dengan teknologi," urainya.

Itje juga menegaskan bahwa guru harus mau belajar. Tidak ada kata berhentu belajar bagi seorang guru. Ini karena setiap konteks akan membutuhkan kompetensi.

Pada kesempatan tersebut juga hadir narasumber lain yakni Sabrina Kharisanti (Chief Marketing Officer Fruit Tea Sosro) dan Ruth Ayu Hapsari (Business Development Manager Quipper Indonesia).

Baca juga: 3 Syarat Cetak Guru Hebat

Adapun webinar ini adalah bagian dari kegiatan Apresiasi Guru Inspiratif Indonesia 2020 yang digelar Quipper bekerjasama dengan Fruit Tea Sosro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com