Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Sumpah Pemuda ke Hari Ibu, Melihat Peran Ibu Bangsa Pembentuk Karakter Pemuda

Kompas.com - 28/10/2020, 22:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Peran pemuda sebagai pembawa perubahan menjadi sorot utama dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober. Mengingat posisi penting ini, maka keluarga, khususnya sosok Ibu tidak dapat dilepas pemegang peran penting pembentuk karakter.

"Letak keberhasilan bangsa ada di pundak pemuda. Karakternya perlu dipupuk sejak usia dini sehingga diperlukan pendidik utama yang tiada lain adalah seorang Ibu," tegas Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubiyanto.

Peran penting perempuan dalam pembentukan karakter generasi muda ini mengemuka dalam webinar "Sumpah Pemuda, Lagu Perjuangan dan Wanita Indonesia" yang digelar Kowani bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Rabu (28/10/2020).

Seminar menghadirkan beberapa pembicara utama membahasa beberapa perspektif semangat Sumpah Pemuda; Restu Gunawan (Direktur Kesenian, Ditjen Kebudayaan), Bondan Kanumoyoso (Dosen UI), dan Addie MS (Musisi).

Baca juga: Sumpah Pemuda, Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan...

Dari Sumpah Pemuda ke Hari Ibu

Lebih jauh, Giwo menjelaskan Sumpah Pemuda 1928 yang mengikrarkan persatuan dan kesatuan membakar semangat pergerakan wanita Indonesia menyelenggarakan Kongres Perempoean Indonesia pertama tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Kongres ini telah berhasil membentuk badan federasi organisasi wanita yang mandiri dengan nama “Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia” disingkat PPPI yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Kowani kini.

"Sumpah Pemuda menjadi cikal bakal lahirnya Kowani 2 bulan kemudian yang kemudian dikenal dari Hari Ibu. Presiden Soekarno dan Ibu Negara Fatmawati mengundang para anggota kongres ke Istana Merdeka yang kemudian melahirkan istilah Ibu Bangsa," jelas Giwo.

Oleh karenanya, Giwo menegaskan perempuan mengambil tugas penting sebagai Ibu Bangsa untuk membentuk generasi penerus dengan membentuk sumber daya manusia unggul.

"SDM unggul ditandai dengan kualitas fisik dan kualitas karakter. Untuk itu dibutuhkan penguatan pendidikan karakter yang menjadi embrio pertama. Inilah menjadi pentingnya membangun karakter bangsa," ujar Giwo.

Lebih jauh ia menegaskan peran keluarga, khususnya peran Ibu memegang peran penting dalam membentuk karakter.

"Karenanya, perempuan perlu memahami dan mengaplikasikan peran perempuan sebagai Ibu Bangsa dalam mewujudkan generasi unggul berkarakter dan memiliki semangat Sumpah Pemuda," harap Ketua Umum Kowani.

Memaknai kembali Sumpah Pemuda

Dalam kesempatan sama, Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Restu Gunawan menyampaikan pemahaman Keindonesiaan yang diusung dalam Sumpah Pemuda harus dimaknai sebagai cita-cita yang harus tetap diperjuangkan hingga saat ini.

"Indonesia bukan hanya sebagai budaya tetapi juga cita-cita. Saat itu kita merasa memiliki rasa yang sama sebagai bangsa Indonesia karena memiliki musuh bersama. Saya berharap Kowani, dan utama perempuan memiliki daya tahan kuat terus berjuang memperjuangkan cita-cita ini," harap Restu.

Secara khusus ia berharap Kowani dapat terus memberi inspirasi kepada para Ibu dalam menanamkan karakter kebangsaan kepada anak-anak.

"Kita memiliki kekayaan budaya banyak sekali. Kami berharap anak-anak bisa mendapatkan pendidikan karakter melalui cerita-cerita budaya Indonesia seperti wayang, Mahabharata atau kisah Panji yang terdapat dibanyak daerah," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com