KOMPAS.com - Keterbatasan akibat pandemi Covid-19 tidak menghalangi siswa SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School untuk berprestasi dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020.
KSN merupakan acara tahunan diadakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud untuk siswa jenjang SMP dan SMA sederajat yang unggul dalam bidang sains. Pemenang KSN nantinya akan mewakili Indonesia dalam ajang olimpiade sains internasional.
Tidak main-main, tim olimpiade SMA Cahaya Rancamaya, yaitu Olymipad Squad of Cahaya Rancamaya (OSCAR), mengirimkan 6 siswa yang menjadi wakil Jawa Barat dalam kompetisi nasional tersebut.
Enam siswa tersebut yakni;
Baca juga: Gramedia Science Day 2020, Ajak Anak Mencintai Dunia Sains
"Hampir tujuh bulan lebih sejak Maret lalu kita semua dalam suasana ketidakpastian, yaitu wabah pandemi Covid 19. Suasana yang mau tidak mau memaksa kita untuk mau beradaptasi dengan perubahan," ujar Direktur Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School (CRIBS), Ari Rosandi.
Ari melanjutkan, "hal ini yang selalu kami sampaikan kepada para siswa Cahaya Rancamaya IBS bahwa pandemi jangan sampai menurunkan semangat untuk terus berprestasi."
"Motivasi untuk tidak menyerah dan kesiapan beradaptasi dengan perubahan menjadi salah kunci para siswa untuk tetap berprestasi meskipun di masa pandemi," tegas Ari.
Hasilnya, tiga dari enam siswa CRIBS meraih medali, yaitu:
Atas capaian tersebut, Ari Rosandi selaku Direktur Pendidikan dan Hamzah Dwi Handoko selaku Kepala sekolah SMA Cahaya Rancamaya memberikan apresiasi positif atas capaian siswa dan dukungan guru.
"Strategi paling penting untuk memantik prestasi siswa di masa PJJ ini adalah menjaga komunikasi sekolah dalam hal ini para guru, wali kelas dengan siswa dan orangtua siswa," ungkap Ari saat dihubungi Kompas.com (21/10/2020).
"Selain itu tentunya pelatihan-pelatihan dan persiapan-persiapan secara online melalui bimbingan para guru menjadi pemantik dengan motivasi-motivasi yang disampaikan kepada para siswa," tambahnya.
Sementara itu, Muhammad Lukman Hakim, siswa termuda dalam tim mengungkapkan perasaannya saat membandingkan KSN tahun ini yang dilaksanakan secara daring sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
“KSN tahun ini feel-nya kurang dapat,” ungkap Lukman. Meski demikian, persiapan tetap harus dilakukan mengingat ketatnya persaingan dalam kompetisi ini.
“Pembinaan yang sangat intensif terus lanjut belajar sampai tengah malam!, tidak jarang juga saya sampai pusing dan masuk angin karena saya belajar sampai lupa waktu,” terangnya.
Lukman menambahkan bahwa hal lain tidak boleh dilupakan adalah doa dan membaca surat Al-Fath setiap hari dengan harapan dimudahkannya jalan menuju kemenangan oleh Allah SWT.