Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasmul: 3 Tantangan Besar Pemerintah di Pandemi Covid-19

Kompas.com - 15/10/2020, 20:23 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi Indonesia. Ada beberapa tantangan besar harus dilalui pemerintah di era pandemi seperti ini.

"Ada beberapa tantangan yang harus dilalui pemerintah, luar biasa sekali tantangannya," ucap Rektor Prasetya Mulya Djisman S Simandjuntak dalam acara webinar dengan topik "Bangun UMKM di Tengah Multikrisis", Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Ini Cara PNL agar Mahasiswa Banyak Diserap Industri

Rektor Prasmul, Djisman menjelaskan 3 tantangan yang harus dihadapi pemerintah sebagai dampak dari pandemi Covid-19:

1. Lapangan kerja 

Tantangan pertama, terkait masalah lapangan kerja. Karena dampak Covid-19 membuat perusahaan mengalami penurunan laba. Pada akhirnya tingkat pengangguran juga makin meluas.

"Jadi luar biasa sekali tantangannya saat ini, tak hanya mencipatakan lapangan kerja 2,5 juta setiap tahunnya. Tapi harus memindahkan penduduk dari sektor informal ke sektor formal," jelas dia.

2. Angka kemiskinan

Poin kedua, pemerintah harus fokus ke permasalahan kemiskinan yang mengalami peningkatan akibat pandemi Covid-19.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia naik 9,78 persen atau sebanyak 26,42 juta orang per Maret 2020, dibanding posisi 25,14 juta orang di Maret 2019.

3. Neraca pembayaran

Lalu, kata dia, masalah ketiga adalah neraca pembayaran yang selalu dihadapi pemerintah setiap tahunnya.

Dengan adanya pandemi tersebut, lanjut dia, membuat ekonomi Indonesia mengalami minus hingga akhir 2020. Meski penurunannya tidak separah yang pernah dilalui di kuartal I dan II tahun ini.

"ADB memperoyeksikan ekonomi Indonesia -1 persen di 2020, sedangkan menurut proyeksi OECD ekonomi Indonesia -3,3 persen," tuturnya.

Maka dari itu, dia menegaskan, pentingnya meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada kondisi seperti ini. Dengan tujuan, agar pemerintah terbantu dalam membuka lapangan pekerjaan bagi warganya.

"UKM adalah tulang punggung penyerapan tenaga kerja. Mereka juga yang menjadi pelestarian lapangan kerja, ketika UMKM bangkit, maka Indonesia akan keluar dari perangkap, dan masyarakat Indonesia akan maju," jelas dia.

Dia berharap pemerintah bisa mengambil peran aktif dalam kolaborasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi juga bisa membantu peningkatan UMKM ini.

Baca juga: Tampilkan Wajah Islam Merangkul, Kemenag Gelar YouTuber Shalawat Summit

"Program UMKM kolaboratif perguruan tinggi yang berakreditasi baik, dari layanan penyiapan rencana bisnis, layanan pelatihan, layana pendampingan dalam berbagai urusan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com