Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Minta Alumni Tanoto Foundation Bantu Pemerintah

Kompas.com - 10/10/2020, 22:40 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD meminta alumni Tanoto Foundation untuk membantu pemerintah dalam menjalankan kebijakannya, khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19.

"Alumni Tanoto ini adalah orang yang terpilih, jadi sudah ada sikap dan berjiwa nasionalims tinggi. Mari bantu pemerintah lewat kebijakannya untuk menangani Covid-19," ucap Mahfud dalam acara webinar "Peran Alumni dalam Memperkuat Ketahanan Nasional dalam Bingkai Kebhinekaan di Era Kenormalan Baru", Sabtu (10/10/2020).

Baca juga: Beasiswa Chevening Dibuka, Ini Syarat dan Tautannya

Mahfud menegaskan, pemerintah menjalankan kebijakan New Normal pastinya telah melalui pertimbangan yang mendalam. Meski, ada pihak yang setuju maupun tidak.

"Memang sulit di demokrasi ini dalam menentukan, banyak yang tidak setuju atau tidak. Tapi pemerintah harus ambil kebijakan, meski ada masyarakat yang bilang lockdwon, dan juga di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu ada yang berbeda-beda," tegas dia.

Memang tidak melakukan lockdown, bilang Mahfud, karena pemerintah ingin ekonomi tetap berjalan di pandemi Covid-19 ini. Namun, dari sisi kesehatan juga perlu dijaga dengan baik.

Melihat data yang ada, angka rata-rata pertumbuhan kesembuhan di dunia mencapai 69 persen, sedangkan di Indonesia mencapai 73 persen. Jadi, pemerintah juga sangat konsen dalam hal kesehatan. Meski angka kematian di Indonesia tinggi sebesar 3,7 persen, bila dibandingkan rata-rata dunia sebesar 3,2 persen.

"Semua sudah kita lakukan, perang melawan corona dan memperbaiki ekonomi nasional. Dengan membuat program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN)," jelas dia.

Resesi bukan berarti krisis

Memang, lanjut pria kelahiran 63 silam ini menyebutkan, bahwa Indonesia sudah masuk resesi. Walaupun demikian, Indonesia tidak mengalami resesi sendiri, karena beberapa negara luar juga mengalaminya.

"Kita sedang resesi, cuma dulu sudah dikatakan, resisi tidak melulu krisis. Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura sudah resisi, tapi mereka tidak krisis. Kita sudah dua kuartal minus, tapi tidak melulu resisi itu krisis," sebut Mahfud.

Maka dari itu, dia mengharapkan seluruh pihak maupun alumni Tanoto Foundation untuk membantu pemerintah dalam melawan Covid-19, agar ekonomi tetap bisa tumbuh.

Baca juga: Kemendikbud Buka Lowongan Pamong Belajar SKB dan Penilik

"Covid-19 itu ada, sekarang belum bisa ditaklukkan. Vaksinnya belum ditemukan, mudah-mudahan dalam waktu dekat. Cuma vaksin itu untuk kebal saja, Covid-19 itu sendiri belum akan hilang sampai waktu yang lama," tukas pria yang sempat menjabat menjadi menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com