Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kekerasan Saat PJJ, Kepala SMPN 1 Yogya Lakukan Cara Ini

Kompas.com - 16/09/2020, 13:10 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tindakan kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya berusia 8 tahun hingga mengakibatkan sang anak meninggal dunia, tentu menjadi keprihatinan mendalam bagi dunia pendidikan.

Sebab, hal itu dilakukan saat orang tua mendampingi anaknya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan sang anak mengalami kesulitan. Hingga terjadi kekerasan antara orang tua kepada anaknya tersebut.

Padahal tindakan itu sangat disayangkan. Orang tua yang seharusnya memberikan bimbingan dan pendidikan paling utama pada anak di rumah, justru terjadi tindakan demikian.

Baca juga: Siswa, Yuk Mengenal Situs Manusia Purba Sangiran

Kunci utama komunikasi

Agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat PJJ, sekolah yang satu ini punya cara tersendiri. Seperti apa caranya?

Kepala SMPN 1 Yogyakarta, Y Niken Sasanti, M.Pd., mengatakan, komunikasi adalah kunci utama agar PJJ dapat berjalan dengan baik.

Menurut Niken, dalam PJJ harus ada komunikasi antara orang tua, siswa, dan guru. Misalnya saja dengan telfon dan lewat grup Whatsapp.

"Di sekolah kami ini ada wa grup orang tua per kelas, ada grup siswa dengan admin wali kelas. Dalam grup itu selalu dikomunikasikan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam PJJ," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (16/9/2020).

Pada wa grup itu, pihak sekolah akan menanyakan apa kendala selama PJJ dan apa kesulitannya. Tentu tidak hanya yang menyangkut materi atau tugas-tugas saja, melainkan juga masalah piranti PJJ.

Ada kunjungan ke rumah siswa

Tak hanya itu saja, pihak sekolah yakni guru atau wali kelas juga melakukan kunjungan ke rumah siswa untuk mengetahui kondisi siswa yang sebenarnya.

"Sedangkan kepala sekolah memonitor secara berkala dan ikut mencari solusinya. Dengan cara menjalin komunikasi yang intensif seperti itu, kita bisa mencegah kekerasan pada siswa," terangnya.

Namun, cara yang dilakukan SMPN 1 Yogyakarta ini ternyata sudah diinisiasi oleh Niken sejak diberi amanah untuk menjadi kepala sekolah di SMPN 1 Yogya tahun 2016.

Pada 2016 itu, Niken sudah menerapkan model pembelajaran yang efektif. Yakni mengutamakan komunikasi antara orang tua, siswa, guru dan sekolah.

Akan tetapi model ini lebih intensif sejak adanya pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PJJ atau pembelajaran daring.

"Saya meyakini, bahwa masih banyak masalah yang bisa kita atasi dengan komunikasi. Jadi komunikasi itu sangat penting," tegas Niken yang pernah menyandang gelar sebagai Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2018.

Peran penting guru BK

Tak hanya peran kepala sekolah saja, tetapi guru Bimbingan dan Konseling (BK) juga turut berperan dalam mendidik siswa, terlebih bagi siswa yang sedang mengalami masalah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com