KOMPAS.com – Turut hadir dalam pengenalan kampus secara daring, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengharapkan mahasiswa baru Unika Atma Jaya bisa menjadi cendekiawan merajut kebinekaan.
“Saya yakin Unika Atma Jaya akan mendidik sahabat Atma menjadi cendekiawan yang memiliki sikap toleransi dan cinta terhadap sesama, berjiwa nasionalisme dan patriotisme dan bela negara. Hal-hal tersebut akan menjadi dasar untuk merajut kebinekaan,” tutur Ma’ruf Amin pada Senin (31/8/2020).
Dalam sambutannya, Ma’ruf juga mengatakan kepada mahasiswa baru untuk memanfaatkan kesempatan menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Apalagi masih terbatas generasi muda yang mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Baca juga: Lewat Kampus Merdeka, BI Dorong Upaya Ciptakan SDM Unggul Era Digital
Masalahnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan Statistik Pemuda Indonesia 2019, hanya sekitar 15,36 persen pemuda Indonesia berusia 15 tahun hingga 30 yang bekerja dan lulus dari perguruan tinggi.
Padahal, jumlah pemuda mengisi seperempat dari total penduduk di Indonesia, yaitu 64,19 juta jiwa. Apabila dilihat secara umum, struktur tenaga kerja pemuda Indonesia didominasi oleh lulusan SMA (46,36 persen).
Sementara itu, terdata hanya 10,3 persen atau 14 dari 137 juta penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas yang bekerja dan merupakan lulusan perguruan tinggi.
“Sebagai generasi muda yang menikmati perguruan tinggi, saya berharap Sahabat Atma dapat menjadi agen perubahan dan role model di lingkungan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan keteladanan,” ujar Ma’ruf.
Tak berhenti di situ, Ma’ruf juga berharap universitas bisa menjadi sarana pendidikan untuk menjadi peran strategis dalam pembangunan lewat berbagai pengembangan konsep, riset, dan inovasi.