Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Luncurkan Buku "Potret Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi"

Kompas.com - 12/08/2020, 11:17 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan seri buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” guna "merekam" kreativitas dan inovasi dari insan pendidikan tinggi selama pandemi.

Adapun ketiga buku seri tersebut terdiri dari Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19, Pembelajaran Perguruan Tinggi dan Implementasi Merdeka Belajar di Masa Pandemi Covid-19, serta Pengabdian Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 di Indonesia memaksa warga masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Meski menciptakan batasan, namun ragam penelitian, inovasi, pemikiran, dan pengalaman dosen lahir di tengah keterbatasan masa pandemi.

Baca juga: Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning, Kemendikbud: Ini Pilihan, Bukan Kewajiban

Buku setebal 377 halaman yang memuat kumpulan praktik baik di kampus selama masa pandemi ini dikenalkan melalui kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19 di Aula Gedung D Kantor Ditjen Dikti, Senayan, Jakarta (11/8/2020).

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam mengatakan, buku ini menjadi tanda bahwa produktivitas di perguruan tinggi tidak menurun dan justru meningkat meski terkendala masa pandemi selama 5 bulan ke belakang.

"Tidak pernah saya bayangkan dalam waktu yang singkat ini banyak karya luar biasa dengan memanfaatkan teknologi. Ini seperti spirit proklamasi karena banyak hal baik yang diselesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya," ungkap Nizam seperti dirangkum dari laman Kemendikbud, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Hakteknas 2020, Ragam Inovasi Anak Bangsa Percepat Penanganan Covid-19

Buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” juga membuktikan bahwa transformasi digital pada pendidikan telah terjadi dalam waktu yang singkat.

Meskipun diakui bahwa pembelajaran jarak jauh tak bisa menggantikan sepenuhnya proses pembelajaran tatap muka, namun Nizam berharap perubahan ini bisa semakin memperkuat pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan tinggi.

"Proses pembelajaran jarak jauh sebelumnya hanya sebagai pemanis dan alternatif pembelajaran saja, tapi saat ini sudah diadaptasi 98 persen perguruan tinggi di Indonesia. Inilah transformasi digital dengan hasil karya yang luar biasa," papar dia.

Baca juga: Nadiem: PJJ Berkepanjangan Berdampak Negatif bagi Siswa

Pada kesempatan ini, Ditjen Dikti juga meluncurkan buku panduan pembelajaran daring bagi mahasiswa dengan disabilitas.

Kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi media. Hadir sebagai pembahas atau pembedah buku adalah Ibnu Hamad dari Universitas Indonesia dan Wartawan Senior Kompas Ester Napitupulu, Zainal Hasibuan sebagai penulis, serta Tian Belawati sebagai editor buku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com