Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Nadiem Sebut “Guru Penggerak” Bakal Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia

Kompas.com - 04/07/2020, 07:30 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengatakan Merdeka Belajar Episode 5: “Guru Penggerak” merupakan ujung tombak perubahan transformasi pendidikan Indonesia.

“Diharapkan program ini dapat mendukung tumbuh kembang siswa secara holistik,” kata Mendikbud saat peluncuran Merdeka Belajar Episode 5 : Guru Penggerak melalui virtual zoom webinar yang disiarkan secara langsung pada kanal youtube Kemendikbud RI, Jumat (03/07/2020).

Nadiem mengungkapkan, Guru Penggerak sendiri adalah program pelatihan, identifikasi dan pembibitan calon pemimpin pendidikan di masa depan. Program ini memang bagian dari agenda Merdeka Belajar.

Sebagai informasi, Merdeka Belajar sebelumnya telah memiliki empat program yang membahas Ujian Pendidikan dan Zonasi, Kampus Merdeka, Mekanisme Operasional Bos dan program Organisasi Penggerak.

Baca juga: Kemendikbud: Pelatihan PembaTIK Level 1 bagi Guru Kembali Dibuka

“Terkait arah program Guru Penggerak, Nadiem berkata, akan berfokus pada pedagogi atau seni dalam menjadi seorang guru, serta berpusat pada siswa dan pengembangan holistik.

Pada kesempatan itu, Nadiem menjelaskan, tenaga pendidik dalam Guru Penggerak bukan hanya guru yang baik, tetapi punya kemampuan berinovasi dan mendorong tumbuh kembang murid

“Bukan hanya bertumbuh di kelas, tetapi juga tumbuh secara holistik mengikuti profil Pelajar Pancasila,” katanya.

Adapun pelajar Pancasila sendiri adalah capaian dari program Merdeka belajar yang diidentifikasi menjadi enam profil utama.

Baca juga: Orangtua, Ini Buku Saku Panduan Tahun Ajaran Baru dari Kemendikbud

“Enam profil utama itu terdiri dari mempunyai rasa bertaqwa kepada Tuhan, kreatif dan adaptif terhadap perubahan, kemampuan gotong royong dan berkolaborasi, mempunyai rasa kebhinekaan, bernalar kritis, dan mandiri,” katanya.

Tak hanya itu, menurut Nadiem, Guru Penggerak juga menjadi coach atau mentor bagi guru lain baik di dalam maupun di luar sekolahnya untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menjadi agen transformasi bagi ekosistem pendidikan.

Lebih lanjut, Nadiem menyampaikan, untuk pelatihan kepemimpinan sekolah baru akan diawali dengan rekrutmen calon Guru Penggerak.

Selanjutnya dilakukan pelatihan Guru Penggerak dengan mengikuti lokakarya pada fase pertama dan pendampingan pada fase kedua.

Baca juga: KPAI Akan Laporkan Pengaduan Orangtua soal PPDB 2020 ke Kemendikbud Hari Ini

“Siapkan diri Anda dan siapkan guru-guru terbaik di sekolah Anda untuk bergabung menjadi Guru Penggerak,” pesan Mendikbud.

Mendikbud, Nadiem Makarim dan Dirjen Gtk, Iwan Syahril saat peluncuran Merdeka Belajar Episode 5 : Guru Penggerak melalui virtual zoom webinar yang disiarkan secara langsung pada kanal youtube Kemendikbud RI, Jumat (03/07/2020).Dok. Humas Kemendikbud Mendikbud, Nadiem Makarim dan Dirjen Gtk, Iwan Syahril saat peluncuran Merdeka Belajar Episode 5 : Guru Penggerak melalui virtual zoom webinar yang disiarkan secara langsung pada kanal youtube Kemendikbud RI, Jumat (03/07/2020).

Guru penggerak berbasis dampak dan bukti

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril menjelaskan, proses pendidikan dan penilaian guru penggerak akan berbasis pada dampak dan bukti.

“Proses belajarnya 70 persen di tempat kerja dan melakukan refleksi, 20 persen belajar dari guru lain, dan 10 persen belajar dari narasumber,” katanya.

Baca juga: Sambut Tahun Ajaran Baru saat Pandemi, Kemendikbud Luncurkan Seri Webinar

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com