Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman “Rapor” Belajar dari TVRI 19 Mei 2020

Kompas.com - 19/05/2020, 19:45 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan ACF Fest, Episode: “Rapor” yang tayang pada pukul 09.00 - 09.30 WIB untuk SD Kelas 4 – 6 pada 18 Mei 2020.

Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Baca juga: Si Kumbi Anak Jujur: Keranjang Untuk Osyi”, Belajar dari TVRI 18 Mei 2020

Berikut adalah rangkuman cerita ACF Fest, Episode: “Rapor”

Man, siswa SD anak Kepala Desa, kebingungan lantaran dipanggil gurunya akibat rapor yang harus dikembalikan ke sekolah belum juga ditandatangani orangtuanya.

Rapor Man merah, ia tidak berani meminta tanda tangan Bapaknya. Suatu hari Man di jemput kakak dan diperjalanan Man meminta tolong kepada kakaknya untuk dapat membantu menuliskan tanda tangan di rapornya.

Kakak itu kaget sampai motornya dihentikan, bingung kenapa tidak Bapaknya yang menandatangani. Man berkata nilainya ada yang merah sehingga ia tidak berani menyampaikan ke Bapak.

Mendengar itu, sang kakak berkata bahwa ia juga tidak berani. "Kalau urusan lain mungkin Kakak akan menolong untuk tanda tangan rapor," ujarnya. Sang Kakak tidak berani lantaran mengetahui sifat Bapak.

Man semakin pusing, beraam cara di coba mulai dari menirukan tanda tangan Bapak yang ia lihat di surat-surat sampai ia berusaha ke tempat fotocopy untuk memalsukan. Tetapi hal itu sia-sia.

Akhirnya Man memberanikan diri meminta tanda tangan Bapak. Rapor dilihat Bapak dan setelah diperiksa Bapak marah karena melihat nilai Man.

Bapak tidak mau menandatangani karena malu.

Kemudian datang seorang tamu, Man disuruh pergi ke kamarnya. Man melihat tamu itu meminta bantuan Bapak untuk melancarkan suatu proyek. Setelah berbincang tamu ini memberikan Bapak sebuah amplop.

Keesokan harinya, Man kembali menemui guru di sekolah untuk mengembalikan rapor. Sang guru bingung kenapa rapot belum ditandatangani.

Man mengeluarkan amplop dan mengatakan “tolong dibantu dulu Bu”.

Guru itu kemudian menggeleng-gelengkan kepala seraya mengatakan “Pak Kades, Pak Kades”. Bagian akhir cerita ditampilan sebuah kutipan dari Ki Hadjar Dewantara: "Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com