Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi "Siaga Mudik" UGM dan Pemprov Jateng, Telusur Pemudik Cegah Sebaran Wabah Corona

Kompas.com - 16/04/2020, 19:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengembangkan aplikasi "Siaga Mudik" guna menekan penyebaran Covid-19. Aplikasi ini menelusuri riwayat perjalanan pemudik warga Jawa Tengah dalam usaha mencegah penyebaran Covid-19.

Selain mendata jumlah pemudik berdasarkan lokasi tujuan mudik, alamat tinggal dan lokasi singgah pemudik, aplikasi ini  juga menelusuri kondisi kesehatan dari pemudik berdasarkan gejala-gejala sakit dan ada tidaknya penyakit bawaan dari pemudik.

Aplikasi ini merupakan hasil kerja Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), dosen, alumni, dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM (SV UGM). 

Nantinya Pemprov Jawa Tengah mewajibkan para warganya yang mudik untuk mengisi aplikasi Siaga Mudik dan melakukan karantina diri selama 14 hari.

Baca juga: Buka Donasi, Iluni UI Bikin Aplikasi untuk Permudah Penyaluran APD Tenaga Medis

“Menurut data Dinas Perhubungan Jateng, gelombang pemudik telah mencapai angka 320.435 orang pemudik yang menggunakan angkutan umum, belum termasuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi," ujar Imam Fahrurrozi, Manajer Teknis aplikasi "Siaga Mudik".

Ia berharap aplikasi ini dapat memfasilitasi warga yang terpaksa mudik di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Nantinya ada atau tidaknya intervensi medis dari Dinas Kesehatan terdekat dari pemudik juga berdasarkan dari output informasi dari aplikasi siaga mudik,” jelasnya.

Dosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEDI) Sekolah Vokasi ini menerangkan pengembangan aplikasi ini berawal dari permintaan Kagama kepada Vokasi Studios dan Techno Vokasi untuk membuat aplikasi dalam waktu kurang dari satu minggu.

Di tengah imbauan Work from Home, tim melaksanakan koordinasi secara daring dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Tim GRMS Jateng, dan Kadishub Jateng.

“Tiga sampai empat hari aplikasi sudah harus jadi, kemudian finishing dan dirilis,” terangnya.

Untuk memperketat pendataan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga bekerja sama dengan Komunitas WE Indonesia di Jakarta dalam mempersiapkan Sistem Manajemen Informasi Pendataan Pemudik melalui aplikasi siagamudik.jatengprov.go.id ini.

Sistem aplikasi dibuat sesederhana mungkin guna membantu penelusuran riwayat perjalanan setiap orang, agar pemerintah mampu menggambarkan kesiapsiagaan Jawa Tengah dan mengambil langkah bijak dalam menanggapi persebaran Covid-19.

Tim pengembang aplikasi terdiri atas Abidurrahman Alfaruq dan Wahyu Kemal, keduanya merupakan alumni, serta dua orang mahasiswa, Ilham Karyanto dan Adjie Kurniawan.

Selain tim dari Techno Vokasi, aplikasi ini juga dikembangkan bersama tim dari Vokasi Studios SV UGM dalam pengerjaan desain grafis, User Interface, serta User Experience.

Dari Vokasi Studios ada Yusron Fuadi sebagai Manajer Multimedia dan Negosiasi sekaligus juga Dosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak DTEDI dibantu alumni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com