Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona, Nadiem: Tak Semua Pembelajaran Online dari Sekolah akan Optimal

Kompas.com - 27/03/2020, 08:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengakui besarnya tantangan pembelajaran online di Indonesia di tengah penanganan wabah corona. 

Dalam situasi saat ini, tak semua pembelajaran online yang dilakukan sekolah akan optimal.

"Memang tidak semua daerah punya akses smartphone ataupun koneksi internet yang baik. Jadi ini merupakan suatu hal yang menantang. Tetapi kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ke depan memastikan sekolah bisa menyelenggarakan pembelajaran daring," ungkap Nadiem dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

"Saya yakin dengan gotong royong antara semua pihak, kita dapat melalui masa sulit ini bersama-sama," tambahnya.

Lebih lanjut Nadiem menjelaskan bahwa masyarakat dapat mengakses laman khusus terkait dengan penanganan Covid-19 di sektor pendidikan dan kebudayaan melalui laman https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/.

"Masyarakat dapat menemukan berbagai aplikasi pembelajaran daring yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di rumah. Kemudian ada surat edaran, panduan, serta kumpulan informasi, video, dan infografik yang dapat membantu edukasi pencegahan penularan Covid-19," terang Nadiem.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus memperbesar dukungan mitra swasta guna menyukseskan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan platform teknologi selama masa darurat Coronavirus Disease (Covid-19) yang saat ini tengah terjadi.

Baca juga: 23.000 Mahasiswa UGM Ikuti Kuliah Online, Kendalanya Kuota Internet

 

Nadiem mengapresiasi kinerja yang telah dilaksanakan Kemendikbud dan juga dukungan sektor swasta dalam merespon arahan Presiden untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

"Saya sangat menghargai kerja keras teman-teman Kemendikbud dan juga dukungan para operator telekomunikasi yang telah memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dengan memberikan akses internet gratis kepada pelajar, guru, dan dosen. Subsidi data yang diberikan operator telekomunikasi sangat membantu pelajar maupun pendidik untuk belajar, sehingga tetap produktif di rumah," kata Nadiem.

Pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia telah ditiadakan. Pembelajaran tatap muka digantikan dengan belajar dari rumah.

Imbauan belajar dari rumah pun sudah diserukan oleh Presiden Joko Widodo. Belajar dari rumah diharapkan bisa mencegah penularan virus corona di lingkungan pendidikan.

Salah satu kesulitan yang terjadi di lapangan saat belajar dari rumah adalah keterbatasan kuota internet untuk mengakses pembelajaran online.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com